Lihat ke Halaman Asli

Menghadapi Tantangan Lingkungan di Akhir Tahun 2024

Diperbarui: 20 November 2024   20:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pada bulan Oktober hingga November 2024, isu lingkungan kembali menjadi sorotan utama di seluruh dunia. Dengan perubahan iklim yang semakin nyata, dampak polusi yang mengkhawatirkan, dan kerusakan ekosistem yang terus berlanjut, berbagai inisiatif dan kebijakan mulai diperkenalkan untuk mengatasi masalah ini. Berikut adalah beberapa isu terkini yang perlu mendapatkan perhatian kita.

1. Perubahan Iklim dan Konferensi COP29

Salah satu acara paling penting yang berlangsung pada bulan November 2024 adalah Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP29) yang diadakan di Madrid, Spanyol. Delegasi dari berbagai negara berkumpul untuk membahas langkah-langkah konkret dalam mengurangi emisi karbon. Fokus utama dalam konferensi tahun ini adalah penegasan kembali komitmen untuk mencapai target Net Zero dan penguatan kerjasama internasional dalam menghadapi dampak ekstrem dari perubahan iklim, seperti bencana alam yang semakin sering terjadi.

2. Krisis Air dan Inisiatif Pengelolaan Sumber Daya Air

Bulan Oktober 2024 menyaksikan laporan dari berbagai organisasi lingkungan yang menyoroti krisis air global. Beberapa wilayah di dunia, termasuk Afrika dan Asia Selatan, mengalami kekeringan parah yang mengancam ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat. Sebagai respons, berbagai inisiatif pengelolaan sumber daya air mulai diperkenalkan, termasuk teknologi pemurnian air dan program konservasi yang diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan air bersih bagi masyarakat.

3. Polusi Plastik dan Gerakan Zero Waste

Isu polusi plastik semakin mendesak, terutama di negara-negara berkembang. Di bulan November, kampanye "Zero Waste" semakin gencar dilaksanakan di berbagai kota besar, dengan tujuan mengurangi limbah plastik sekali pakai. Inisiatif ini mencakup pendidikan masyarakat tentang daur ulang, penyediaan alternatif ramah lingkungan, dan peningkatan fasilitas daur ulang. Banyak komunitas yang mulai mengadopsi praktik hidup berkelanjutan, menandakan kesadaran yang meningkat akan pentingnya menjaga lingkungan.

4. Perlindungan Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati semakin terancam akibat aktivitas manusia, dengan banyak spesies yang berada di ambang kepunahan. Pada bulan Oktober, sejumlah negara meluncurkan program perlindungan habitat untuk spesies yang terancam punah. Inisiatif ini termasuk penetapan kawasan konservasi baru dan program rehabilitasi ekosistem. Kerjasama antara pemerintah, LSM, dan masyarakat lokal menjadi kunci dalam upaya menjaga keanekaragaman hayati.

5. Energi Terbarukan dan Inovasi Teknologi Hijau

Selama periode ini, banyak negara juga berfokus pada transisi energi terbarukan sebagai solusi untuk mengatasi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Investasi dalam teknologi hijau, seperti panel surya, turbin angin, dan kendaraan listrik, semakin meningkat. Pemerintah dan perusahaan swasta bersinergi untuk menciptakan solusi inovatif yang dapat mengurangi jejak karbon dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline