Lihat ke Halaman Asli

Citra Cita

Pegiat Pendidikan

Wilayah Kerja untuk Kebaikan Indonesia

Diperbarui: 5 Agustus 2020   09:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ihsmarket.com

Industri hulu minyak bumi dan gas (migas) Indonesia terus dituntut agar mampu memberikan kontribusi terbaik bagi negara.Setiap tahunnya, produksi migas nasional agar dapat mencapai target yang ditetapkan dalam APBN.Untuk tahun 2020 saja, produksi hulu migas nasional ditargetkan sebesar 1.697.000 BOEPD.

Rinciannya: lifting minyak bumi 705 ribu BOPD dan gas 992 ribu BOEPD.Itu pun setelah 'diminimalisir lagi secara rasional' angka sasaran produksi migas. Akibat situasi pagebluk Covid-19 yang berdampak buruk bagi sektor kesehatan masyarakat sekaligus ekonomi bisnis.

Akibatnya dari sisi kerja (operasional dan bisnis), sektor hulu migas juga merasakan kesulitan.Dari situ sebetulnya solusi sederhana agar dapat menggenjot target produksi migas nasional adalah dengan memperbanyak jumlah Wilayah Kerja (WK).Sebab: hanya dari adanya WK maka 'emas hitam' dapat dihasilkan.

Tentu saja WK adalah 'kunci utama' mengalirnya migas. Migas tak dapat diproduksi dari bentuk olahan lain.Dengan semakin banyaknya WK yang dapat dieksplorasi oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), maka potensi terdongkraknya hasil produksi migas pun muncul.Lapangan-lapangan migas bertambah.

Sumur-sumur yang dapat diesksploitasi meningkat. Blok-blok migas semakin luas jumlahnya untuk dikelola.Walhasil: peluang KKKS memproduksi pun semakin besar. Dan efeknya pada mungkin ikutnya bertambah hasil migas nasional sesuai target.

Sehingga wajar saja kalau SKK Migas meminta pemerintah supaya penambahan WK yang telah direkomendasi sebelumnya oleh Badan Geologi Kementerian ESDM segera disetujui.

Karena juga untuk kepentingan Indonesia.Bila hanya WK yang sudah ada saja masih tetap dikelola --padahal ada potensi migas lainnya dari WK direkomendasi-- maka cita-cita menggenjot meningkatnya produksi akan terkendala.Di situlah maksud dari permintaan SKK Migas agar WK dapat lekas disetujui penambahannya.

Ada tarikan linier sebab dan akibat dari permintaan SKK Migas.WK bertambah, maka peluang produksi migas menanjak juga besar. Produksi tinggi, lifting meningkat. 

Lifting naik, berimplikasi pada penyerapan keuangan negara. Keuangan negara bertambah dari sektor migas, perekonomin stabil.Jadi begitulah aspek linier dari apa yang diajukan SKK Migas agar WK agar segera dapat disetujui penambahanya.Semua untuk kebaikan Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline