Lihat ke Halaman Asli

Citra Ayu

Mahasiswa Prodi S1 Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Malang

Keterlibatan Mahasiswa Asistensi Mengajar BK UM SMARISTA 2024 dalam Mengubah Perspektif Negatif mengenai BK menjadi "BK Sahabat Siswa"

Diperbarui: 14 Juni 2024   14:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Pribadi

Kegiatan Asistensi Mengajar di satuan pendidikan merupakan aktivitas pembelajaran yang dilakukan mahasiswa secara kolaboratif dengan guru/tutor/fasilitator/orang tua di berbagai satuan pendidikan dalam subsistem pendidikan formal, nonformal dan informal. Melalui kegiatan Asistensi Mengajar Satuan Pendidikan (AMSP), mahasiswa dapat mengembangkan perspektif secara luas melalui interaksi secara langsung dengan warga sekolah dan berhadapan dengan permasalahan riil di lapangan. AMSP memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melihat, merasakan, dan menyelesaikan permasalahan pendidikan dengan menggunakan bekal keilmuan yang dimiliki.

Selama kurang lebih empat bulan kami melaksanakan kegiatan Asistensi Mengajar (AM) di SMA Negeri 1 Tulungagung, kami melihat banyak siswa yang masih takut dan memiliki perspektif yang cukup negatif terhadap BK yakni BK sebagai polisi siswa, BK hanya untuk siswa bermasalah seperti siswa membolos, siswa yang nakal dalam artian sering bertengkar, berkata kasar, siswa yang sering merokok di lingkungan sekolah, dan siswa yang sering terlambat. Selain itu, masih banyak siswa yang merasa malu saat ada panggilan untuk ke ruang BK. Mereka juga takut dengan pandangan siswa lain saat ada panggilan ke ruang BK. 

Dalam menyikapi hal tersebut, kami segera bertindak untuk mengatasi pandangan yang keliru dari siswa mengenai Bimbingan dan Konseling. Berbagai usaha kami lakukan, salah satunya dengan melakukan pendekatan kepada beberapa siswa terlebih dahulu kemudian sedikit demi sedikit menyeluruh pada setiap kelas yang diberikan layanan. Cara yang cukup efektif adalah dengan mengajak mereka mengobrol mengenai keseharian di sekolah agar para siswa merasa nyaman dan menganggap kami sebagai teman ngobrol.

Kalimat yang bersifat humanis, nada bicara yang ramah dan bersikap friendly membuat banyak siswa yang memberikan respon positif terhadap apa yang kami selipkan tentang BK dalam setiap obrolan. Respon positif yang diberikan oleh siswa membuat kami merasa senang dan merasa apa yang sudah kami lakukan untuk BK membuahkan hasil yang memuaskan. 

Sebagai contoh masing-masing dari kami memiliki cara yang berbeda untuk mengubah perspektif siswa yang keliru terhadap BK diantaranya sebagai berikut.

Almas Dwi Adibah

Almas  memiliki kesan baik ketika memberikan layanan bimbingan klasikal maupun bimbingan kelompok. Berawal dari mahasiswa AM yang mulanya hanya mendampingi guru BK ketika masuk kelas dan merasakan kekhawatiran dari para siswa yang merasa bahwa mahasiswa AM juga akan menangani siswa yang bermasalah. Namun, lambat laun para siswa akan memahami bahwa guru BK dan mahasiswa AM akan mendukung dan membantu seluruh siswa (baik yang bermasalah ataupun tidak).

Dok Pribadi

Pelaksanaan layanan bimbingan klasikal yang pertama di kelas X-2 dengan topik "Percaya Diri" selama satu kali pertemuan dengan menggunakan video pendek sebagai medianya. Pada pertemuan ini siswa awalnya merasa kurang bersemangat dan ketika diminta menonton video ada yang menonton dengan seksama namun ada juga yang hanya sebentar menontonnya. Pada sesi tanya jawab siswa juga hanya sedikit yang mampu dan mau untuk menjawab pertanyaan. Dan selebihnya hanya diam dan tidak berani menjawab.
Pada pertemuan kedua di kelas tersebut yang menggunakan metode Project Based Learning dengan topik "Manajemen Waktu", para siswa sudah mulai berani untuk bertanya kepada mahasiswa AM apabila kurang paham. Para siswa juga cukup antusias dalam membuat jadwal atau perencanaan kegiatan untuk mengimplementasikan manajemen waktu dari kegiatan siswa.

Perubahan perspektif siswa melalui sikap yang ditunjukkan sangat tampak pada pertemuan ketiga layanan bimbingan klasikal dengan topik "Kesulitan Belajar". Layanan ini menggunakan metode diskusi kelompok, para siswa sangat antusias ketika diskusi dan melakukan presentasi. Ketika presentasi beberapa siswa lainnya juga mau menanggapi dari hasil presentasi teman - temannya. Seluruh siswa di kelas juga sudah tidak malu untuk bertanya kepada mahasiswa AM mengenai materi maupun menanyakan mengenai konseling dengan mahasiswa AM.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline