Lihat ke Halaman Asli

Citra-Story#23 | Tentang Nasihat

Diperbarui: 28 Maret 2020   23:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

"Mbak Citra belum tau apa itu dewasa" kalimat pembuka sore itu. Kami baru saja selesai dzikir sore. Tiba-tiba Siska datang membawa kue, usut punya usut ternyata kue itu hadiah dari Bu Enny.

"Mbak citra hanya berusaha menjadi diri sendiri, itu sebabnya Mbak Citra selalu bilang kita belajar bersama"

"Mbak Citra berusaha membuat suasana asrama menjadi nyaman, aman sehingga kita jadi lebih terbuka, mudah bercerita apapun itu, saling menasihati, saling mengingatkan". Imbuhku.

Jika diingat berada dititik ini sangat tidak mudah, layaknya besi yang ditempa. Di asrama hatilah yang paling sering ditempa.
"Jangan jadikan asrama sebagai beban, karena kalian akan merasa tertekan, gak nyaman. Jadikan asrama itu rumah." Mudah sekali bicara begitu, dulu saja bawaannya mau pulang, ga betah di asrama. Semakin kesini aku semakin paham alasannya. Saatnya berbagi.


"Gak selamanya di asrama menyenangkan, tapi gak semuanya di asrama juga hal yang buruk. Dulu Mbak Citra juga ada marah, sedih, jengkel. Tapi Mbak Citra yakin pasti ada alasannya. Dan mbak Citra yakin kalian juga bisa begitu" nasihat lainnya rasanya seperti bercermin.

"Jadi diri sendiri, bedakan mana yang baik dan buruk, jika ada yang menasihati kalian, itu artinya masih ada yang peduli pada kalian"

Sore itu ditutup dengan makan Roti Citra bersama hahahaha

Dulu jadi pembimbing adalah hal yang sulit, tidak menyenangkan. Tapi semua memang butuh proses. Meskipun lika liku nya panjang. Apalagi pembimbing sebelum-sebelumnya punya sifat berbanding terbalik denganku, sedih kan hahaha. Dibanding-bandingkan kan gaenak tapi ya gapapa. Lagi-lagi namanya proses. Intinya jadi contoh itu gaenak, ga seru, kan aku ga baik pikirku.

Seiring berjalannya waktu aku sadar memang ga ada yang sempurna di dunia ini, ga ada yang namanya paling baik, kita akan selalu salah di mata orang yang membenci kita. Kita juga akan selalu terlihat tidak adil, di mata orang yang di hatinya ada iri. Setuju gak ?
Dari pikiran tersebut aku memutuskan untuk belajar dan berkembang bersama adik-adik ini.

Dan aku rasa itu berhasil haha. Yang lalu biar lalu, buat pembelajaran aja. Berharap kedepan makin bisa berkembang lagi. 

Hmmm jarang banget share tentang kehidupan asrama, agaknya selalu menjadi kisah yang menumpuk di dalam folder laptop dan gatau mau dibagikan kapan. Dasar aku!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline