Lihat ke Halaman Asli

Citra Amelia Putri

Mahasiswi Universitas Alma Ata, Penulis, Novelis, Cerpenis

Hujan di Ujung Juli

Diperbarui: 31 Juli 2021   22:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Hujan Di Ujung Juli | Sumber: jatimtimes.com


Hujan Di Ujung Juli

Demi selangkah,

Rintik satu dan lainnya turun bersahutan
Tak membiarkan satu tetes pun berhenti menumpahkan
Harus kuakui, genangan ini terlalu suci untuk kubenci


Sekali pun dia mengantarkan sang kasih keharibaan-NYA
Sekali pun dinginnya menusuk ke relung yang tengah melepaskannya
Hujan tetaplah hujan, tidak bisa kutolak atau kuhentikan

Aku tak menyesali keadaan
Bak bumantara mengantarkan hujan
Tiada sesal, tiada muram, segalanya dilepas dengan keikhlasan
Namun, ijinkanlah aku untuk merenungi setiap tetesan


Tetesan yang beradu antara hujan dan air mata
Tetesan yang mengelilingi raga dibalik tanah rata
Iya, benar. Tetesan yang tak mampu membangunkannya, sekali pun membanjiri pusara

Tak berbeda dengan bulan yang lalu
Bahwa genangan menyelimuti Juni telah berlalu
Bahkan rasanya sama dengan syair yang terdahulu
Awal Juli yang kusebut dengan pilu di bulan baru
Ternyata hujan di ujung Juli, bak tersayat sembilu

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline