Generasi Z, merupakan kelompok masyarakat yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, yang dimana sudah menjadi peran penting dalam mendorong konsumsi produk dalam negeri. Mereka telah memperlihatkan selera yang menarik dalam mengubah lanskap ekonomi dan bisnis, serta menjadi penyokong utama perubahan dalam industri. Mereka memahami bahwa dengan memilih produk dalam negeri, mereka bisa berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi negara mereka sendiri, yang pada akhirnya akan memberikan manfaat kepada seluruh masyarakat.
Peran penting Gen Z adalah peningkatan minat mereka dalam produk lokal. Baru-baru ini, berbagai survei menunjukkan bahwa “Generasi Z lebih cenderung membeli produk lokal daripada generasi sebelumnya.” Sebagaimana mereka menyadari bahwa dengan mendukung produk dalam negeri, mereka dapat membantu pertumbuhan ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi dampak lingkungan yang dihasilkan dari impor produk dari luar negeri.
Namun, peran penting Gen Z dalam mendorong konsumsi produk dalam negeri juga menghadapi tantangan. Salah satunya adalah persaingan dengan produk impor yang seringkali lebih terjangkau harganya. Maka dari itu, pemerintah dan produsen lokal perlu bekerja sama untuk menciptakan strategi yang mempromosikan produk lokal sebagai pilihan yang menguntungkan dan berkelanjutan salah satunya yaitu mempromosikan melalui platform media sosial yang telah menjadi alat yang kuat dalam membantu generasi ini menyebarluaskan pesan mereka tentang produk dalam negeri.
Generasi Z memiliki peran besar dalam perkembangan ekonomi karena lebih cakap dalam menggunakan teknologi, mereka dapat mengakses beberapa platform dengan memberikan informasi juga bisa mendapatkan informasi secara mudah dan cepat.
Kata APAC Consultant WGSN, Anya Suhardi mengatakan “Indonesia merupakan negara dengan tingkat penetrasi internet tinggi yaitu sebesar 66% pada 2022. Sebanyak 52% dari 270 juta penduduk merupakan kaum gen-Z yang mahir menggunakan teknologi digital.”
Gen Z juga seringkali berbagi pengalaman positif mengenai produk-produk lokal yang mereka gunakan. Hal ini memberikan dorongan tambahan bagi konsumen lain untuk mendukung produk dalam negeri.
"Di sisi lain, generasi ini pun mudah digiring. Jadi, tergantung lingkungan sosial, ada pengaruh role model yang mereka lihat di social media. Banyak influencer atau artis yang juga menggemborkan pakai produk lokal. Saat memakai produk lokal pun ada kebanggaan tersendiri," Ucap founder local brand Jumma Kids, Winny Caprina.
Adapun dukungan dari platform besar e–commerce di Indonesia juga bisa menjadi faktor meningkatnya pembelian produk lokal pada Gen Z contoh Shopee misalnya, pada menu Shopee terdapat menu khusus untuk mendukung brand lokal, yaitu “Shopee Pilih Lokal”.Dimana pada menu ini akan menghadirkan ragam produk lokal berkualitas yang telah lolos kurasi Shopee yang bisa diakses pembeli, mulai dari promo brand lokal, koleksi pilihan, hingga produk rekomendasi dengan penawaran menarik untuk pembeli.
Platform besar lain yaitu Tokopedia juga melakukan dukungan positifnya terhadap fenomena perkembangan brand lokal. Pada menu “Bangga Lokal” di tokopedia, berisi produk dari usaha lokal untuk mengajak lebih banyak masyarakat membeli dan memakai produk dari usaha lokal. Disisi lain tokopedia mempermudah masyarakat menemukan dan memakai berbagai produk lokal demi mendukung gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) sekaligus mendorong pemulihan ekonomi nasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H