Demonstran yang dipimpin masyarakat serta Mahasiswa mulai berdatangan menyuarakan suara rakyat di depan kantor Gubernur Sultra yang bermula dari aksi masa nasional pada tanggal 1 April . masyarakat mengeluarkan keluhan yang di pendam kepada pemerintah atas kenaikan harga BBM yang memicu terjadinya aksi oleh massa .
Belum selesai masalah terkait naiknya harga minyak goreng yang fantastik masyarakat kini di buat geleng kepala dengan disusul naiknya harga bahan bakar minyak (BBM).
Harga BBM yang seharga sembilan ribu sampai Rp 9.400-per liter sejak 1 April 2022 naik hingga mencapai Rp 12.750 - Rp 13.000-per liternya BBM yang naik dua kali lipat dari harga sebelumnya banyak meresahkan masyarakat di tambah lagi dengan naiknya harga sembako lainya yang semakin membuat masyarakat mengeluhkan hal ini dan beranggapan bahwa tidak adanya upaya dari pemerintah untuk menyelesaikan masalah dari masyarakat pada saat ini.
Tidak hanya itu kini harga pulsa-pun ikut naik yang membuat masyarakat semakin geram sehingga tepat pada tanggal 11 April 2022 masyarakat serta para Mahasiswa bersatu mengeluarkan aspirasi rakyat.
Adapun aspirasi rakyat antara lain:
1) Turunkan harga minyak goreng
2) menolak kenaikan harga BBM
3) menolak kenaikan harga sembako.
masa aksi yang mulai berdatangan ke depan Kantor Gubernur di Sultra yang pada awalnya berlangsung secara damai namun kemudian sekitar pukul 13.00 Massa memaksa menerobos blokade polisi sehingga menjadi penyebab terjadinya kekacauan.
Masa yang turut dalam aksi tersebut antara lain Seluruh Mahasiswa dari Universitas dan institut yang ada di seluruh Kendari serta masyarakat dari berbagai daerah yang mewakili termasuk kelompok para pedagang yang turut Ikut dalam rombongan demo yang mana para demonstran itu menyuarakan keluhan masyarakat tentang naiknya harga minyak goreng serta bahan bakar minyak (BBM) .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H