Hari ini, menjadi salah satu yang pantas ku ingat.
Gerimis november, teriknya november, terlebih hari ini.
Merasa saja seperti raja di penantian.
Sungguh, walau segala sesuatunya sederhana.
Menapaki memori sekejap, dalam sekejap detik.
"... Sajak ini masih panjang.
Makan sekali, kenyang sepadan.
Esok menyambang, lapar kemudian.
Padahal rindang, kau yang maha-i.
Kamu yang bilang tentang.
Ini untukmu.... (baca namamu)
Karena kamulah yang.... (baca sematan gelar itu)
Cinta selalu ada.... (baca siapa aku)"
Pengakuan, sanjungan dan lipatan-lipatan, jauhlah makna dari arti .
Mengapa tak kunjung kamu mengerti?
Sebodoh itu kah kamu wahai pencemburu?
Ku karyakan anomali ini.
Agar hatimu menggenggam kepastian.