Lihat ke Halaman Asli

Citra Autisimo

Naluri tidak pernah salah, karenanya aku tidak boleh selalu benar.

Mengukuhkan Nirwana (part 4) - untuk Kebebasan

Diperbarui: 7 Oktober 2017   14:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sehingga aku terbangun bersama matahari pagi.  

Sesuatu di dada ini yang membangunkanku.  

Semalam suntuk ia hangatkan aku.  

Namanya bahagia.  

Dalam tidur aku tak bisa berhenti tersenyum.  

Dan "halo" adalah kata pertamaku di detik pertama aku membuka mata.  

Aku memberimu hadiah tadi malam.  

Dalam kesanggupan dan kesederhanaan.  

Kalau kamu tidak keberatan,  aku akan menceritakannya.  

Yang mau ku katakan ini murni apa adanya. 

Hanya terjadi dalam izin dan kesediaanmu. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline