Lihat ke Halaman Asli

Perempuan Hebatku

Diperbarui: 24 Juni 2015   08:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dear hari tanggal dan tahun..

Hari ini bagaimana cara kita merayakannya. Sedikit pikiran menggelitik, kelahiran merupakan proses yang mengharukan dan penuh suka cita. Lantas bagaimana kita merayakannya. Besok, 9 september genap 26 tahun. Kita merayakannya dengan cara makan, tiup lilin, dapat ucapan dari kekasih, saudara , teman . Wujud keselamatan itu kita rayakan dengan sedemikian rupa. Kenapa tahun ini batin ku mulai ragu, jangan- jangan salah kita merayakan nya selama ini. Ibu kita kemudian mencium kening kita dan mengucapkan selamat ulang tahun pada kita. Tapi apakah kita juga tidak pernah berpikir untuk sekali saja kembali pada proses waktu itu, perjuangan seorang ibu menghadirkan kita di dunia ini. Pernahkah kemudian kita juga ikut mendoakan ibu kita di saat semua orang hingar bingar mendoakan dan mengucapkan selamat berulang tahun pada kita. Ibu tidak pernah memintanya, tidak sedikit pun. Terimakasih kawan kawan, kekasih dan saudara dalam ucapannya kali ini dan kemudian kiriman doa , keselamatan ananda berikan pada seorang ibu, 26 tahun silam berjuang pada saat matahari mulai terik, kemudian tangisan kecil menandakan kelahiran ini... terimakasih ibu, perempuan hebatku.perempuan hebatku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline