Lihat ke Halaman Asli

Andhika

Penulis, Wartawan, Pebisnis

Info Loker Online, Benar Rekrutmen atau Trik Promosi?

Diperbarui: 6 September 2023   16:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Loker Online (Foto: Dika)

Seiring perkembangan zaman, hampir sektor apapun melakukan upgrade informasi dari cetak ke online. Tak hanya media cetak yang kemudian ramai mengembangkan ke media online, bahkan media online pun terus menerus bermunculan. Begitupun dengan informasi lowongan pekerjaan atau sering disingkat loker.

Dizaman digitalisasi ini, memang mempermudah bagi para pencari kerja untuk menemukan dan memilih perusahaan dan posisi yang hendak dilamar. Berbeda dengan sebelum era serba online, informasi loker hanya terdapat melalui pengumuman resmi perusahaan atau memang sengaja memasang iklan di koran atau majalah.

Jika diingat-ingat dan diperhatikan seksama, loker online lebih mudah diakses dan ditemukan dibanding loker di koran maupun pengumuman loker yang dipajang diarea perusahaan bersangkutan.

Namun muncul pertanyaan dari banyaknya loker online itu, diantaranya apa benar membutuhkan karyawan sesuai kriteria yang diakses khalayak banyak dengan resiko menumpuknya form lamaran yang harus difilter.

Sebelum berlanjut, dari hal ini saja sudah timbul pertanyaan lagi, misalnya, apakah HRD atau karyawan penyaring rekrutmen kerja mau milah dan memilih ratusan hingga ribuan form aplikasi lampiran yang dikirimkan para pelamar? Pastinya membutuhkan waktu panjang dan ketelitian yang relatif tinggi.

Selain itu, mungkin para pencari kerja ada saja yang bertanya, apakah info loker ini benar adanya atau hanya sebatas trik promosi agar lebih cepat dikenal tanpa mengeluarkan budget promosi untuk tayangan iklan di platform media?

Apapun alasannya, sebagai manusia khususnya laki-laki, kita diwajibkan untuk berusaha memenuhi kebutuhan dalam mempertahankan kelangsungan hidup. Terlebih bagi yang sudah berkeluarga pastinya harus menafkahi anak istri.

Jadi, bagi yang memang lebih memilih bekerja dibanding pengusaha, tetaplah semangat mencari kerja.

Meskipun belum ada penelitian resmi yang dilakukan pihak manapun, mencari pekerjaan tetap harus dilakukan sampai mendapat pekerjaan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline