Tiga puluh enam tahun penulis mengabdikan diri sebagai guru. Kini hampir dua tahun menjalani masa purna. Tugas yang memakan durasi waktu yang cukup panjang tersebut, sangat wajar kalau masih menyisakan cerita ringan tentang ulah unik siswa.
Kenangan pertama, ingat perilaku beberapa siswa saat berdiskusi menjalankan tugas pendalaman materi yang sering saya lakukan saat menjadi guru. Maklumlah saya mendapat amanah menjadi guru Sosiologi. Jadi...saya sering mengajak siswa berdialog dan berasyik ria memahami materi secara mendalam. Tujuannya, biar kontekstual dan nyambung antara materi yang ada di buku dengan materi yang ada di masyarakat.
Suatu kali ada beberapa siswa yang bertanya. Pak guru, boleh nggak saya dan teman-teman ke Lembaga Pemasyarakatan? "Boleh". Jawabku ringan. Tentang apa, mengapanya mereka ke Lapas tentu akan saya tanyakan di waktu lain.
Foto mereka saat mendalami materi di Lapas Kelas II Magelang. Mereka memberanikan diri untuk mewawancarai salah satu pejabat Lapas. Sayangnya, penulis tidak bisa menemani mereka. Sebab jadwal yang ditentukan fihak Lapas, bertepatan dengan jam mengajar kelas tersebut. Maka, penulis memintakan dispensasi mereka kepada pimpinan sekolah untuk belajar di Lapas. Kegiatan mereka pernah penulis buat artikelnya di Kompasiana.
Pertanyaan lain juga muncul. Pak Guru, boleh nggah kelompok kami membuat "box sociology". Spontan saya menjawab boleh. Sambil menghela nafas, ada pertanyaan dalam hati; apa ya box sociology yang dimaksud?. Tapi saya akan menanyakan lain waktu saja. Walaupun aku juga penasaran tentang kuiznya.Tapi...biar spirit mereka tetap terjaga, saya tidak banyak bertanya.
Mereka melakukan simulasi cara mengoperasikan tentang hasil kreativitasnya berupa "kotak sosiologi". Kotak tersebut berbahan kardus dan kertas. Kanan kiri kardus dikasih lobang untuk wadah pipa bulat yang difungsikan untuk memutar secara manual materi yang sudah disiapkan. Isinya tentang pendalaman materi Konflik Sosial yang menjadi tugasnya. Sederhana inovasinya, namun itu memberikan kesan yang menggembirakan bagi saya sebagai guru dan mereka yang berhasil membuat kreativitas kecil-kecilan.
Ada lagi pertanyaan siswa yang mewakili teman-temannya. Pak guru, kelompok kami ingin kerja kelompok sambil santai di lantai. Saya juga menjawab boleh dan silahkan. Sambil memberikan pesan, agar tugasnya juga selesai sesuai waktu yang sudah disepakati.