Ibukota Majapahit sudah hampir lima abad menjadi teka-teki, baik oleh sejarawan maupun para pakar arkeologi. Ada yang menduga di situs Segaran, adapula yang menduga pokoknya di wilayah Trowulan.
Dugaan tersebut memang logis, sebab di wilayah tersebut banyak ditemukan situs peninggalan Majapahit. Ibukota Majapahit di mana? Di Trowulan jawabnya.
Itulah yang penulis ingat pada saat belajar Sejarah baik di SMA maupun saat belajar Sejarah di UNS Solo. Saat menjadi mahasiswa pernah diajak studi di Trowulan sekitar tahun 1983.
Sayup-sayup terdengar bahwa Trowulan adalah ibukota Majapahit. Namun di mana tempat pastinya, masih memunculkan beragam pendapat. Termasuk dosen pengampu yang memberikan kemungkinan ibukota Majapahit tenggelam di situs Segaran yang ada di Trowulan.
Tahun 2010 penulis sengaja napak tilas di Trowulan sambil menikmati peninggalan Majapahit di Trowulan yang sudah jauh lebih rapi dibanding saat penulis masih menjadi mahasiswa.
Tahun 2010-pun teka-teki ibukota Majapahit masih belum terjawab. Teka-teki tersebut akhirnya mulai tersingkap sejak tahun 2019 setelah ditemukan Situs Kumitir.
Mengapa teka-teki itu muncul? Sebab secara khusus, di dalam kitabnya Negara Kertagama, Mpu Prapanca memberikan gambaran yang detail dan panjang lebar tentang ibukota Majapahit.
Berdasar penjelasan Prapanca itulah, akhirnya muncul teka-teki di mana letak ibukota Majapahit yang disebut-sebut oleh Prapanca.
Harus diakui bahwa Majapahit adalah kerajaan besar. Kerajaan yang berhasil mewujudkan gagasan politik Nusantara setelah kerajaan Singasari. Kebesaranya ditandai dengan banyaknya peninggalan baik berupa bangunan candi maupun kitab sastra.