Tidak satupun manusia yang lepas dari dosa. Pemilik dosa bisa orang miskin atau kaya, berpangkat rendah atau tinggi, orang kampung atau kota. Yang pasti semua manusia pasti mempunyai dosa. Hal demikian menunjukkan bahwa manusia, selain memiliki kelebihan juga mempunyai kekurangan.
Maka dapat diketahui bahwa munculnya dosa sebagai akibat hati yang kotor. Hati yang kotor akan mendorong ucapan dan perilaku cernderung melakukan hal-hal perbuatan dosa dalam berbagai modus dan bentuknya. Sehingga hatinya menjadi hati yang berpenyakit.
Padahal setiap manusia akan mati, siapapun itu. Maka bagi kita yang sadar tentang akhir perjalanan hidup, akan berusaha sepanjang waktu untuk memperoleh bekal menyongsong kematian.
Langkah tersebut selain melakukan kebaikan sebanyak mungkin, juga berusaha sekuat tenaga memohon ampunan kepada Allah SWT dan memohon maaf kepada sesama manusia.
Ramadan adalah bulan bersih diri. Maka sangat efektif digunakan sebagai upaya membersihkan kotoran hati. Sehingga kehadiran bulan ramadan dapat dijadikan bulan bersih diri. Dengan kata lain ramadan merupakan bulan yang sangat efektif untuk menyucikan hati.
4 Habits Menuju Kebersihan Hati di Bulan Suci
a) Membiasakan diri beristighfar
Langkah pertama adalah beristighfar yaitu memohon ampun atas kesalahan yang diperbuat kepada sang Maha Pengampun (Allah SWT).
Langkah ini merupakan langkah awal untuk menuju langkah-langkah berikutnya. Ketika istighfar telah menjadi habits biasanya cenderung memudahkan langkah meminta maaf dan memaafkan orang lain.
Dengan kata lain, langkah ini menjadi pembuka langkah-langkah berikutnya. Di sisi lain, langkah ini juga menunjukkan adanya sikap rendah hati manusia.