Lihat ke Halaman Asli

cipto lelono

TERVERIFIKASI

Sudah Pensiun Sebagai Guru

Urgensi Mewujudkan "Budaya Mutu Sekolah" Produktif dan Kompetitif

Diperbarui: 21 Juli 2023   03:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembelajaran kurikulum merdeka belajar di SDN 005 Tanjung Palas Timur Kabupaten Bulungan Kaltara.(Kompas.com/Ahmad Dzulviqor)

Satuan pendidikan dalam menjalankan visi dan misinya terikat dengan 8 standar pendidikan yaitu standar isi, standar proses, standar penilaian, standar pengelolaan, standar pembiayaan, standar sarana prasarana, standar tenaga pendidik dan kependidikan, serta standar kompetensi lulusan. 

Berdasarkan standar tersebut, standar kompetensi lulusan (SKL) menjadi semacam tujuan yang ingin diraih setiap satuan pendidikan berdasar visi dan misinya.

Seperti diketahui bahwa capaian lulusan setiap satuan pendidikan mempunyai tiga ranah yaitu kognitif, afektif maupun keterampilan. Ketiga ranah tersebut semestinya diraih secara seimbang agar semua aspek kompetensi siswa dapat dikembangkan. 

Ketiga ranah tersebut, dalam konteks kurikulum apapun tetap menjadi orientasi pembangunan pendidikan sejak prasekolah sampai perguruan tinggi.

Berdasar hal tersebut, maka setiap satuan pendidikan berusaha membangun budaya mutu sekolah agar dapat menghasilkan lulusan yang kreatif, inovatif, jujur, berani, bertanggungjawab, kolaboratif serta mempunyai skill yang sesuai dengan bakat dan minatnya. 

Oleh sebab itu mewujudkan budaya mutu sekolah menjadi langkah yang fundamental bagi setiap satuan Pendidikan dari prasekolah sampai tingkat SLTA. 

Tentu dalam membangun dan upaya mewujudkan budaya sekolah, masing-masing satuan Pendidikan mempunyai prioritas dan cara-cara yang disesuaikan dengan kondisi sekolah dan lingkungannya (baik sosial, ekonomi maupun budaya).

Sumber:Ilustrasi Budaya Mutu Sekolah. (Sumber: mutupendidikan.com)

3 Indikator Budaya Mutu Sekolah 

Terdapat setidaknya tiga indikator budaya mutu sekolah dikategorikan baik. Ketiganya didasarkan pada kemampuan satuan pendidikan memotret plus minus sekolahnya, peluang dan tantangan, daya dukung, dll. Biasanya menggunakan analisis SWOT. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline