Lebaran menjadi hari yang ditunggu oleh setiap muslim. Lebaran menjadi momen indah bertemunya semua anggota keluarga. Lebaran dirayakan oleh semua kelompok yang mempunyai penyiakapan berbeda terhadap perintah puasa bulan ramadan. Semua bisa merayakan lebara, namun hanya ada satu yang bisa menikmati lebaran lahir sampai batin.
1) Kelompok Yang tidak mau berpuasa
Kelompok ini dari dulu sampai sekarang masih ada. Mereka bisa berusia tua, muda, laki maupun perempuan. Yang pasti mereka yang beragama Islam namun belum mempunyai kesadaran untuk menjalankan salat lima waktu penuh. Berpuasa bagi mereka merupakan siksaan.
Maka walaupun kanan kirinya berpuasa, mereka tidak mau berpuasa. Alasan pokoknya biasanya lebih pada ketidakmampuan menahan lapar dan haus. Apalagi dia merokok. Maka mereka selama bulan puasa mereka makan setiap hari sebagaimana mestinya. Namun pada saat idul fitri, tidak sedikit dari mereka mengikuti salat idul fitri, bahkan juga mengikuti silaturahmi kepada sanak keluaraga, tetangga dll. Di rumahpun juga tersedia aneka makanan. Kelompok ini ada desa maupun kota.
2) Kelompok Yang ragu-ragu
Biasanya kelompok ini mempunyai pandangan bahwa puasa merupakan perintah, namun mereka membutuhkan niat yang sungguh agar kuat dalam menjalankan puasa. Pada umumnya mereka belum memperoleh informasi yang lengkap tentang manfaat puasa dalam berbagai dimensi.
Mereka mempunyai kecenderungan tentang salat lima waktu masih belum bisa penuh. Maka dalam hal puasa, mereka kadang puasa, kadang tidak puasa. Puasa maupun tidak bagi mereka sama saja. Salat tarawih biasanya dilakukan ala kadarnya. Namun pada saat lebaran tiba, mereka juga ikut berlebaran. Bahka juga ikut salat idul fitri. Sama seperti kelompok pertama, kelompok ini pun juga menyiapkan aneka makanan. Mereka juga bersilaturahmi kepada keluarga dan tetatangga kanan kiri. Ritual meminta maaf atas semua kesalahan juga dilakukan.
3) Kelompok yang Yakin
Kelompok ini merupakan kelompok yang meyakini bahwa puasa bisa menyehatkan secara jasmani maupun rohani. Mereka menjalankan puasa satu bulan penuh (selama tidak ada udzur). Salat tarawihpun juga dilakukan dari hari pertama sampai hari akhir. Mereka pada umumnya juga menjalankan segenap rangkaian kegiatan bulan ramadan dengan penuh keikhlasan. Tadarus al Qur'an, salat sunah, dan kegiatan yang memberikan keberkahan juga dilakukan termasuk kegiatan iktikaf pada saat 10 hari terakhir. Mereka pula yang bisa merasakan kehilangan ketika ramadan berakhir.
Mereka pula yang melaksanakan salat idul fitri dengan penuh hikmat. Silaturahmi yang dilakukan juga didasarkan pada niatan semata-mata mendapat ridha Allah SWT. Melompok ketiga ini merupakan kelompok yang meyakini bahwa berpuasa itu lebih baik dibanding tidak puasa. Pasca lebaran biasanya juga berpuasa sunah satu pekan guna melengkapi keberkahan yang diperoleh.