Sekolah swasta memiliki sejarah panjang. Secara historis bisa dilacak sejak era pergerakan nasional (kebangkitan). Tahap demi tahap akhirnya bermunculan sekolah swasta dengan ciri masing-masing. Ada yang berciri kebangsaan, ada pula keagamaan (tetapi tetap berorientasi pada kebangsaan).
Seiring dengan perubahan sosial yang terjadi di tengah masyarakat, dunia pendidikan juga terkena dampaknya, baik yang positif maupun negatif.
Dampak positif yang dapat dirasakan adalah perkembangan teknologi informasi yang demikian cepat. Sehingga akses informasi dan pengetahuan dengan mudah didapatkan.
Salah satu dampak negatif yang dirasakan adalah munculnya perilaku pelajar yang melanggar norma, baik norma sosial maupun agama dalam berbagai bentuk. Bahkan bentuk kenakalan yang ditampilkan sudah berada dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.
Kondisi demikian barangkali di tengah masyarakat akhirnya muncul sekolah-sekolah swasta yang membawa "varian-varian baru".
Sekolah-sekolah swasta varian baru dampaknya sudah dirasakan untuk tingkat PAUD/ TK, SD, SMP bahkan SMA.
Kehadiran sekolah-sekolah ini akhirnya menjadi tren baru di masyarakat dalam menyekolahkan anak-anaknya.
Bahkan kehadiran sekolah tersebut sedikit banyak juga berpengaruh pada keberadaan sekolah yang berstatus negeri maupun swasta yang sudah berdiri lama.
Bagi sekolah negeri setidaknya ditandai dengan berkurangnya minat kelas sosial tertentu di masyarakat dalam menyekolahkan anaknya di sekolah negeri.
Mereka cenderung terdorong menyekolahkan di sekolah-sekolah swasta yang menawarkan varian-varian baru dalam memberikan layanan.