Lihat ke Halaman Asli

Masihkah Bangga Menjadi Mahasiswa?

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dari tahun ke tahun nampak begitu banyaknya peserta didik atau calon mahasiswa yang mengikuti SNMPTN. Ini mengindikasikan bahwa banyak sekali adik-adik kita ataupun mungkin sahabat generasi muda kita yang kepingin menjadi seorang mahasiswa. Nampaknya selama ini sebutan “mahasiswa” menjadi impian dan obsesi sebagian besar masyarakat yang notabene adalah kawula muda. Right?

Mereka berjuang keras rela antri demi selembar formulir pendaftaran, datang dari luar kota, hingga bahkan rela menggadaikan harta benda sebagai biayanya. Demi menjadi seorang mahasiswa! *ucapkan dengan keras dalam hati. Hehehe… Nah lalu kalau sudah menjadi mahasiswa bagaimana kesan yang tertinggal serta kelanjutannya? Sebagian kecil mahasiswa ada yang mengatakan “ah ternyata jadi mahasiswa itu biasa-biasa saja, membosankan, monoton, tidak ada yang istimewa”. Ini pendapat mahasiswa yang memang biasa-biasa saja dalam menjalani kehidupannya sebagai mahasiswa; mungkin kesehariannya antara kampus, perpus, terus kos-kosan. Belajar-makan-tidur, demikian yang membuatnya merasa biasa-biasa saja.


Lain halnya dengan pendapat mahasiswa tipe aktivis sejati. Mereka akan mengatakan bahwa jadi mahasiswa itu luar biasa, membanggakan, dan istimewa karena masih banyak kawan-kawan di luar sana yang tidak seberuntung kita bisa menikmati bangku kuliah. Tipe mahasiswa aktivis akan memiliki segudang kesibukan, sederet prestasi, networking yang luas serta pengalaman yang begitu banyak. Inilah yang membuat seorang mahasiswa tipe aktivis menjadi mahasiswa yang istimewa, luar biasa dan penuh warna. Ia berprestasi secara akademik, namun juga aktif dalam berbagai kegiatan dan organisasi kampus.


Ada pula tipe mahasiswa yang gaul abiz. Ia akan beranggapan bahwa menjadi mahasiswa itu mesti tampil beda, keren dan trendy. Pokoknya jadi mahasiswa itu mesti gaul, sering nongkrong di mall, dugem malam hari, punya banyak pacar, dan sederet tipikal kegaulan lainnya. Apa hasil yang didapat dari mahasiswa tipe ini? Ya pastinya kesenangan hidup, kepuasan batin, gemerlap kemewahan dan tentunya pemborosan. Right?


Ada lagi tipe mahasiswa yang setengah preman. Loh kok bisa? Lha rutinitasnya cuma numpang di kos-kosan demi bisa mabuk-mabukkan, mengkonsumsi narkoba, atau melakukan pergaulan bebas. Bagi mereka jadi mahasiswa itu mungkin ya sosok yang keras, suka anarkhisme, pembangkang, apatis, pengacau, dan seterusnya. Duh apa ndak kasihan tuh sama orang tua dan negara yang sudah ngasih subsidi dana?


Ada lagi tipe mahasiswa yang eksklusif. Biasanya mereka suka pamer atas kekayaan atau harta benda yang mereka miliki. Walaupun pada kenyataannya itu hanya fasilitas yang diberikan oleh orang tuanya. Tipe mahasiswa seperti ini mungkin akan asing dengan yang namanya angkringan ataupun nasi kucing. Wah belum jadi orang penting saja sudah seperti itu, bagaimana kalau jadi pejabat ya? Hmmm… :)


Nah sahabat muda sekalian bisa memilih, mau bangga menjadi mahasiswa yang tipe seperti apa kalian? Atau justru malah kalian ngerasa kebanggaan dengan profesi sebagai mahasiswa itu kian luntur? Nah kalau kalian ngerasa “kebanggaan” itu kian luntur di hati kalian, berarti ada yang mesti kalian renungkan. Cobalah jadi mahasiswa yang berani beda, kreatif, inovatif, berprestasi, namun juga peduli terhadap masyarakat. Lalu biarkan bangsa dan negara ini yang bangga memiliki mahasiswa seistimewa dan seluar-biasa Anda. Ayo semangat mahasiswa Indonesia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline