Lihat ke Halaman Asli

Ketika Perilaku Cabul Menjadi Tren di Kalangan Remaja

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Belakangan ini dunia maya kembali digemparkan dengan beredarnya video mesum yang dimainkan oleh oknum siswa sebuah sekolah menengah kejuruan yang tidak perlu disebutkan namanya. Sebelumnya juga telah beredar video mesum yang dimainkan oleh oknum pelajar pada sebuah sekolah menengah pertama. Selain itu masih cukup banyak lagi kasus video mesum lainnya yang pemerannya masih duduk di bangku sekolah alias masih ABG. Entahlah apa yang ada dibenak mereka hingga melakukan tindakan sebodoh itu?


Kasus video mesum hanyalah sebagian dari perilaku menyimpang yang marak terjadi di kalangan remaja saat ini. Perilaku menyimpang yang marak terjadi di kalangan remaja saat ini pada umumnya bermuatan cabul. Nampaknya “virus cabul” sedang mewabah di kalangan remaja yang baru gede itu. Walau tidak semua remaja terinfeksi olehnya. Virus cabul tersebut telah berhasil mengendalikan pikiran sebagian remaja kita. Akhirnya mereka yang terinfeksi virus tersebut akan cenderung ingin selalu melakukan perbuatan cabul.


Cabul sendiri menurut bahasa dapat diartikan sebagai sesuatu yang menjijikkan atau perilaku yang kotor dan tidak senonoh. Aktivitas remaja yang menjurus pada perilaku cabul banyak sekali bentuknya. Tidak hanya lewat video mesum yang diabadikan di youtube. Perilaku cabul lainnya seperti halnya kissing, petting, knecking, memegang bagian tubuh tertentu yang sensitive, atau pun melakukan aktivitas lainnya yang penuh hasrat kotor. Perilaku cabul sendiri akan membuat si pelaku semakin kecanduan dan sulit menghentikan tindakannya itu.


Maraknya perilaku cabul di kalangan remaja saat ini tentu menjadi catatan hitam dunia pendidikan kita. Di samping itu menjadi keprihatinan kita semua. Sebab para remajalah yang akan meneruskan perjuangan masa depan bangsa dan negara ini nantinya. Perilaku cabul di kalangan remaja nampaknya tidak datang begitu saja. Sebab menurut sebuah teori yang dikemukakan seorang filsuf pendidikan, pada dasarnya setiap anak terlahir dengan membawa watak yang baik. Yang akan membuat seorang anak jadi menyimpang adalah lingkungan dan pengalaman hidupnya.


Jadi perilaku cabul yang semakin menjadi tren di kalangan remaja adalah sebagai akibat lingkungan yang membentuknya. Mungkin saja para remaja mencontoh generasi seniornya yang suka mengkonsumsi video porno, gambar porno ataupun cerita-cerita porno. Hingga akhirnya tanpa sadar mereka kecanduan dengan hal-hal berbau porno atau cabul. Tentu ini tidak boleh terus dibiarkan berlarut-larut dan bisa jadi dianggap sebagai hal yang wajar. Pornografi dan pornoaksi adalah bahaya laten yang secara halus mampu membunuh pemikiran para remaja kita. Sebab fikiran cabul atau porno itu sifatnya mampu merusak sel-sel saraf pada otak seperti halnya narkoba.


Untuk itu mari kita bersama-sama melindungi sahabat kita, tetangga kita, pacar kita, atau mungkin saudara kita sendiri dari perilaku cabul. Para orang tua harus lebih waspada dalam mengontrol aktivitas anaknya terutama yang masih remaja alias ABG. Bagi media sebaiknya hilangkan konten-konten yang berbau porno atau cabul atau tontonan yang mampu menimbulkan hasrat negatif. Mari bersama kita potong lingkaran setan penyebab tren perilaku cabul di kalangan remaja kita. Bergerak bersama lindungi generasi bangsa ini dari cabuli-isme.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline