Kerut di wajahmu itu
Telah menorehkan sejuta kenangan
Pada seberkas kanfas putih hidupku
Yang tak seindah pelangi di matamu
Tentang masa itu
Sejak ulat tumbuh menjadi kepompong
Saat ilalang masih menghijau
Sesudah pagi berganti dengan malam
Di sini,
Diantara dimensi waktu yang dinanti
Ku ingat senyummu,
Juga tawamu
Yang telah dewasakan aku
Tak ingin lagi kulihat tangismu
Di kala senja,
Tak ingin lagi kulihat lelahmu
Di kala petang,
Bayangmu selalu hadir dalam lelapku
Manis kecup bibirmu, lembut belaimu
Saat kau dekap erat tubuh mungilku
Dalam peluk hangatmu
Walau ilalang mulai mengering
Dan kepompong telah menjelma jadi kupu
Pesonamu tiada akhir,
Terpatri bersama kenangan-kenangan itu
Karena engkaulah wanita terindah
Dalam hidupku,
Dulu, sekarang, esok.…
Dan untuk selamanya
Love you, forever
dear Mom and grandmother
di hatiku selalu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H