Pendidikan merupakan hak setiap warga negara yang ada di Indonesia. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap pada seseorang untuk proses mendewasakan diri melalui berbagai upaya seperti pengajaran, pelatihan. Tugas seorang guru pada saat ini menurut penulis sangatlah berat. Karena yang dihadapi adalah peserta didik dengan segala kecanggihan yang sudah ada. Tentu hal ini bisa menjadi keuntungan bahkan bisa menjadi kerugian bagi pendidik itu sendiri.
Mendidik anak saat ini sudah beda dengan zaman penulis sekolah dahulu, saat ini perkembangan teknologi sangatlah mempengaruhi dalam proses mendidik anak. Anak zaman sekarang lebih melek teknologi daripada anak zaman dahulu, sehingga sebagai orang tua mau tidak mau harus belajar yang namanya teknologi. Jangan sampai anak kita terpedaya oleh adanya teknologi.
Sejak adanya Covid-19, minat belajar anak saat ini sangatlah menurun, ditambah dengan tidak adanya tantangan bagi anak itu sendiri. Misalnya saja di sekolah yang saya ampu saat ini, banyak siswa enggan untuk berangkat sekolah karena merasa tanpa dia datang pasti akan lulus dan pulang dengan ijazah. Ditambah peran orang tua yang sangat minim, karena orang tua sibuk untuk mencari uang, tanpa peduli dengan anaknya. Ditambah lagi Sistem yang mengharuskan siswa naik kelas.
Miris sekali pendidikan saat ini. Anak terbawa arus teknologi, sementara anak tidak punya pengendalinya. Padahal belajar saat ini memang tidak memaksakan kepada siswa, siswa merdeka untuk belajar. Siapa yang pantas disalahkan? Siswa? Orang Tua? Guru? ataukan Sistem?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H