Lihat ke Halaman Asli

[Hari Pahlawan] Penerus Bangsa

Diperbarui: 8 Juli 2015   08:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Seolah tidak ada rasa letih.Rama,Bagus,Dewi dan Eka berlari menyusuri persawahan yang tandus.Waktu yang pada saat itu menunjukan tepat pukul 6:50 WIB ,membuat mereka berlari agar tidak terlambat masuk kelas. "Eka,jam berapa sekarang?" tanya Bagus ke Eka.Sambil melihat jam dipergelangan tangannya "jam 6 lebih 50 Gus",dengan terengah-engah dan sedikit mengambil nafas Baguspun menjawab "Wah,kita masih ada waktu 10 menit lagi untuk tiba kesekolah,jangan sampai kita terlambat karena hari ini kita ada ulangan Bahasa Indonesia".Seraya mendengar perkataan Bagus,Rama,Dewi dan Eka pun langsung menjawab "Iya" dan merekapun terus berlari.

***

Kriiiiiiinnnggg!!!bel sekolahpun berbunyi.Waktu istirahat yang telah di nanti oleh Bagus dan ke tiga temannya telah tiba.Seperti biasa Rama,Bagus,Eka dan Dewi mengahbiskan waktu istirahat dengan berkumpul di bawah pohon jambu yang berada tepat di samping ruang kelas mereka.Mereka bercanda tawa seolah mereka telah melupakan keletihan yang mereka rasakan pada saat berangkat sekolah."Syukur tadi kita tidak terlambat" kata Dewi sambil memainkan jepit rambutnya."Iya,dan juga hari ini kita tidak jadi ulangan" sahut Rama yang pada saat itu bersandar di tubuh pohon jambu.Tiba-tiba guru bernama Pak Herman memanggil mereka berempat."Rama,Bagus,Dewi,Eka bisa ikut Bapak ke kantor sebentar?".Dengan kaget mereka langsung berdiri dan  berjalan mengikuti Pak Herman menuju ke kantor.Setibanya di sana,mereka berempat dipersilahkan duduk oleh Pak Herman.Dengan penuh tanya,merekapun duduk tepat di depan meja Pak Herman."Ok,kalian tahu kenapa Bapak panggil kesini?" secara bersamaan Bagus,Rama,Dewi dan Eka menggelengkan kepala mereka."Begini anak-anak,Bapak tahu kerja keras kalian untuk menuju ke sekolahan ini dan Bapak juga tahu bahwa kalian harus berangkat di pagi buta agar tidak terlambat masuk kelas".Mereka hanya terdiam dan tertunduk."Begini,Bapak dan para Guru yang lain telah sepakat untuk mengajak kalian untuk tinggal bersama kami disini,ini bermaksud agar kalian bisa lebih dekat berangkat ke sekolah dan juga kalian tidak perlu takut akan terlambat".Rama,Bagus,Eka dan Dewi saling melihat satu sama lain.''Bagaimana,apakah kalian mau dengan ajakan Bapak?" tanya Pak Herman ke Bagus dan teman-temannya.Dengan nada suara sedikit terbata bata Bagus pun menjawab "Emm,,maaf Pak sebelumnya saya mau berterima kasih kepada Bapak dan guru guru yang lain,karena sudah peduli terhadap kami,tapi maaf saya tidak bisa Pak",jawab Bagus sambil tersenyum kecil."Saya juga tidak bisa Pak" sambung Dewi.Sedangkan Rama dan Eka terlihat masih berpikir."Kenapa kalian tidak bisa?" kembali tanya Pak Herman sembari melihat ke arah Rama dan Eka."Lalu bagaimana dengan kalian berdua?" tanya Pak Herman ke Eka dan Rama."saya juga tidak bisa Pak" jawab Rama "Karena sepulang sekolah saya harus membantu Ayah bekerja",lalu sahut Eka "Maaf Pak Saya juga tidak bisa,karena saya hanya tinggal berdua bersama Ibu saya".Pak Herman yang pada saat itu  sedang mengamati mereka berempat dan hanya bisa diam setelah mendengar alasan anak anak tersebut,dengan rasa iba Pak Herman seoalah ikut merasakan apa yang Bagas dan teman temannya rasakan.Lalu Pak Herman berdiri "Baiklah kalau memang begitu keputusan kalian,Bapak tidak akan memaksa,Bapak hanya bisa berharap kalian tetap bersemangat untuk bersekolah dan jangan sampai putus sekolah,agar kalian bisa mewujudkan cita cita kalian".Merekapun tersenyum lalu bel masuk kelaspun berbunyi.Kriiiiiiiinnngg!!!

***

Siang itu cuacanya begitu panas.Eka yang pada saat itu sedang berada di belakang rumah sedang asyik membantu Ibunya mengambil daun pisang untuk dijual.Sedangkan di lain tempat terlihat Rama yang sedang membantu Ayahnya mencetak batu bata,lalu Bagus terlihat sedang menemani neneknya yang sedang sakit dirumah dan Dewi sedang berkeliling kampung untuk menjajakan kacang dan jagung rebusnya.

***

Pagi yang gelap dan embunpun masih terlihat basah di setiap helaian dedaunan.Mataharipun masih terlihat malu untuk menampakan cahaya terangnya.Seolah tak membuat takut para pahlawan kecil ini untuk tetap berjalan menyusuri jalan setapak menuju tempat dimana untuk meraih cita-cita.Jarak yang begitu jauh,tak sedikitpun mematahkan semangat ke empat calon penerus bangsa itu.Karena berbekal ketekunan dan kegigihan serta tanggung jawab terhadap diri sendiri,membuat mereka tetap bertahan untuk menggapai impian.

***

"Selamat pagi anak-anak" ucap Ibu Ratih dengan penuh semangat.Dengan serempak,para siswapun menjawab "Selamat pagi,Bu".Ibu Ratih pun mulai mengabsen satu persatu anak muridnya,setelah itu Ibu Ratih memulai pelajaran."Baik anak-anak ,sekarang kita sudah memasuki bulan november,kira kira ada yang tahu atau tidak sebentar lagi kita akan memperingati hari apa?".Seraya mendengar pertanyaan dari ibu Ratih,para siswa seolah berpikir "hari apakah itu?".Lalu dengan nada sedikit lantang dan penuh semangat Ekapun menjawab "Hari Pahlawan Bu",Ibu Ratih langsung menoleh ke arah Eka "Iya betul",Eka lalu tersenyum.Seoalah ingin tahu sampai mana pengetahuan anak muridnya,Ibi Ratih pun kembali memberi pertanyaaan."Hari pahlawan jatuh pada tanggal berapa?'' dengan kompaknya Rama,Bagus,Eka dan Dewi pun menjawab "tanggal 10 November Bu",ibu Ratih yang pada saat itu sedang bersandar di dekat lemari buku langsung berjalan ke arah meja Eka dan Dewi ."Iya,tepat sekai.Hari pahlawan jatuh pada tanggal 10 November.Kira-kira ada yang tahu tidak,siapa saja nama-nama tokoh pahlawan yang ikut berperang demi membela negara kita?".Berbagai jawabanpun terdengar dari para siswa.Bagus menjawab Ki Hajar Dewantara,Dewi menjawab Cut Nyak Dhien dan Eka menjawab Jendral Sudirman sedangkan Rama menjawab Susilo Bambang Yudhoyono,lalu Ibu Ratih dan para siswapun tertawa.

***

Hari Pahlawan adalah hari dimana kita sebagai pemuda dan pemudi serta seluruh masyarakat Indonesia untuk mengenang jasa-jasa dan pengorbanan para pahlawan yang telah berperang dan membela negara kita.Tidak ada kata yang pantas untuk kita persembahkan kepada para pahlawan yang berjuang demi kita,selain ucapan terima kasih serta do'a semoga apa yang telah mereka perjuangkan akan menjadi sebuah inspirasi untuk kita sebagai generasi muda dan penerus bangsa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline