Lihat ke Halaman Asli

Cintya NS

Pelajar

Dewan Perwakilan Rakyat, Perwakilan Siapa?

Diperbarui: 24 Oktober 2024   14:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Beberapa hari yang lalu, Dewan perwakilan Rakyat periode 2024-2029 dilantik. Sontak pelantikan tersebut banyak menyita warganet. Lantaran para anggota dewan yang baru dilantik, hadir dengan berbagai kemewahannya. Tak hanya mobil mewah yang berjejer, namun juga deretan barang branded yang ditenteng oleh para anggota dewan baru maupun keluarga yang menemaninya.

Wakil rakyat seharusnya merakyat. Mungkin beberapa diantara pembaca membaca kalimat tersebut sesuai dengan penggalan lagu Iwan Fals. Penggalan lagu tersebut mungkin menjelaskan situasi yang sedang terjadi. Dimana seorang wakil rakyat seharusnya tampil sederhana dan merakyat. Namun sebaliknya, kini wakil rakyat berlomba lomba untuk tampil hedon dan saling unjuk gigi terhadap kekayaannya.

Tindakan mereka yang berusaha tampil mewah dengan barang barang mahal dinilai tidak etis. Mengingat kondisi rakyat saat ini sedang kesusahan. Dimana masih banyak rakyat yang berada di bawah garis kemiskinan, dan rakyat menengah yang semakin tertekan karena harus berjuang agar tak jatuh ke garis kemiskinan. Seolah para anggota dewan yang katanya perwakilan rakyat itu, tak dapat melihat kondisi rakyat yang ia wakilkan sendiri. Ketidakpekaan terhadap kondisi rakyat ini memprihatinkan.

Anggota dewan baru pun bertabur bintang papan atas dan para selebriti. Dimana mereka identik dengan keglamoran. Dari yang dilantik, hingga yang mengantarkan. Semuanya tampil saling unjuk barang branded.

Perlu disadari bahwa mereka sekarang tak hanya sekedar seorang selebriti. Mereka telah menjadi anggota DPR. Sehingga, tindakan flexing, tidak diharapkan dari mereka yang menjadi representasi dari masyarakat. 

Beberapa komentar dari warganet mengatakan bahwa menggunakan barang mewah itu merupakan keputusan seseorang sepenuhnya. Karena mereka membeli barang tersebut menggunakan uang mereka sendiri. Namun, mereka ini adalah seorang publik figur. Yang tindakan dan ucapannya akan disorot oleh publik.

Tak hanya disorot oleh publik, mereka juga memiliki pengaruh untuk dicontoh oleh pengikutnya. Ditambah lagi kini mereka menjadi anggota dewan. Jadi sudah seharusnya mereka memberikan contoh yang baik dengan tampil sederhana. 

Wajar saja jika seseorang ingin tampil all out ketika menghadiri acara penting. Tapi perlu dilihat situasinya dan harus pandai menempatkan diri. Tak sepantasnya seorang wakil rakyat tampil hedon di tengah rakyatnya yang sedang kesusahan.

Tampillah sederhana dan janganlah menengadah kepala. Bukan hal itu yang diharapkan oleh rakyat yang memilih kalian.

Karena kalian dipilih untuk mewakili rakyat, maka jadilah wakil dari rakyat kita yan

g sederhana ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline