Mencukur rambut siswa yang melanggar ketentuan sudah menjadi tradisi di dunia pendidikan di Indonesia sejak lama.
Melakukan razia, mencukur rambut dengan potongan yang berantakan, tidak rapih, pitak sebelah, hingga botak adalah tindakan yang akrab terlihat di masa sekolah generasi 90an hingga 2000an. Namun, tradisi tersebut nampaknya mulai kurang cocok dilakukan di masa kini.
Mengapa guru-guru masih memilih untuk mencukur rambut muridnya secara tidak benar? Apakah tindakan yang salah harus diberi pelajaran dengan cara yang salah pula?
Ya, mencukur rambut murid secara ugal-ugalan tanpa adanya kesepakatan adalah tindakan yang salah. Tidak seharusnya guru melakukan hal seperti itu, sekalipun dengan alasan "supaya jera!"
Membuat murid jera ada banyak pilihan yang lebih membawa dampak positif
Mengapa tidak menggunakan edukasi untuk membangun pengertian bagi para murid agar memahami alasan kenapa mereka harus disiplin dalam berpenampilan? Mengapa tidak melakukan pencukuran yang rapih untuk memberikan contoh secara nyata bagaimana seharusnya mereka mencukur rambut?
Bukankah dengan mencukur secara tidak benar akan mematikan rasa kepercayaan diri sang murid? Atau bahkan menimbulkan kepahitan di hati murid yang berakhir murid takut dengan gurunya, membenci gurunya, bahkan demotivasi menjadi tidak ingin berangkat sekolah.
Jangan sampai karena pelanggaran-pelanggaran kerapihan kedisiplinan yang dapat dimusyawarahkan seperti masalah rambut menimbulkan perseteruan antara siswa dengan guru atau bahkan orangtua dengan guru karena adanya power abuse.
Guru perlu memahami bahwa mencukur secara ugal-ugalan adalah bagian dari paksaan dan tindakan tersebut memberikan dampak buruk bagi muridnya.
Langkah Alternatif Penertiban Penampilan
Berikut adalah langkah alternatif untuk para guru dalam menindak siswa yang melanggar peraturan kerapihan rambut:
1. Memberikan teguran secara lisan
Memberikan teguran secara lisan untuk siswa tersebut untuk segera memotong rambutnya bisa menjadi langkah edukasi. Meski, seringkali teguran secara lisan tidak membawa banyak perubahan, namun setidaknya guru sudah memberikan peringatan.