Lihat ke Halaman Asli

Cintia Gita Pramesi

TERVERIFIKASI

Communication | Sharing Oriented | Instagram: gitaaa.c

Mengenal Lebih Dekat dengan Negosiasi

Diperbarui: 9 Januari 2022   22:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Negosiasi | Dokumen pribadi

Keterampilan berbicara tak jarang menjadi suatu permasalahan di dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai seorang pelajar yang tak berhenti belajar, kita pasti pernah mendapatkan mata pelajaran Bahasa Indonesia yang mengajarkan bagaimana eksistensi keterampilan bahasa, seperti menyimak, mendengarkan, membaca, dan menulis. Keterampilan ini bukanlah keterampilan yang semata-mata hanya bisa dilakukan oleh orang profesional melainkan semua orang bisa memiliki keterampilan berbahasa jika ada niat dan usaha untuk belajar. Keterampilan berbicara terbagi atas dua bagian, yaitu keterampilan secara verbal atau non-verbal.

Sebagai manusia yang berkomunikasi setiap saat, tentu keterampilan berbicara memiliki peran penting dalam kehidupan, seperti dalam dunia bisnis yang melakukan negosiasi. Negosiasi bukan hal terbaru dalam dunia bisnis, tetapi negosiasi merupakan bagian dari bisnis yang mendukung proses berjalannya kesuksesan dalam berbisnis dalam hal bekerja sama antar pihak. Keterampilan berbicara diperlukan dalam bernegosiasi karena negosiasi merupakan kegiatan tawar menawar untuk mencapai suatu kesepakatan sesuai dengan target yang direncanakan. Negosiasi juga merupakan keterampilan yang bisa dipelajari oleh siapapun.

Menguasai keterampilan berbicara dan keterampilan negosiasi menjadi hal penting sebagai pelengkap keterampilan berbisnis atau keterampilan di bidang lainnya. Mengapa keterampilan berbicara dalam negosiasi masih menjadi suatu permasalahan? Karena belum semua orang paham bagaimana efektivitas berbahasa dan proses negosiasi bekerja, bagaimana cara memilih kalimat yang tepat ketika sedang menyampaikan penawaran kepada pihak kedua, bagaimana model negosiasi yang seharusnya digunakan negosiator supaya bisa memenangkan negosiasi, bagaimana fungsi dan efek dari memahami dan merealisasikan win-win solution ketika sedang bernegosiasi, dan bagaimana seorang negosiator percaya diri dalam setiap perkataan yang disampaikan kepada pihak kedua.

Maka dari itu penting bagi kita untuk terus belajar tentang keterampilan berbicara dan keterampilan negosiasi untuk memudahkan kita dalam meraih hal-hal yang sudah direncanakan di dalam dunia politik, sosial, dan khususnya di dunia bisnis karena dalam menjalankan suatu bisnis, pihak pertama memiliki potensi untuk bekerja sama dengan pihak kedua, hingga kepada audiens segmentasi dan targetnya.

Pengertian Negosiasi

Pengertian negosiasi menurut Hatman dalam Djoko Purwanto (2006: 251), negosiasi memiliki pengertian yang berbeda, tergantung dari mana negosiasi ditinjau. Artinya, negosiasi memiliki pengertian berbeda dari perspektif yang beragam, tergantung bagaimana kita memaknai negosiasi tersebut. Ia menjelaskan dalam negosiasi terdapat dua pihak; pembeli dan penjual. Negosiasi memiliki arti proses keterampilan berbicara antara dua pihak yang setiap pihaknya memiliki tujuan dan bagian masing-masing untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak. Oliver dalam Purwanto (2006: 251), negosiasi merupakan transaksi antara dua negosiator yang memilii hak atas akhir dari kesepakatan. Akhir dari kesepakatan negosiasi memerlukan persetujuan antar dua pihak yang bernegosiasi sehingga terjadi proses berdiskusi, berargumentasi, saling memberi dan menerima sesuatu untuk mencapai tujuan bersama.

Negosiasi merupakan suatu tindakan yang memiliki tujuan untuk mencapai suatu keputusan dan kesepakatan yang adil dari kedua belah pihak supaya harapan dan target terpenuhi. Tujuan negosiasi juga mencakup tujuan agresif, yaitu tujuan yang berusaha untuk memperoleh keuntungan dari kerugian (damage) pihak lawan, kemudian tujuan kompetitif, yaitu tujuan yang berfokus untuk memperoleh sesuatu yang lebih (getting more) dari pihak lawan, selanjutnya ada tujuan kooperatif, yaitu negosiator berusaha untuk memperoleh kesepakatan yang menguntungkan dua pihak bernegosiasi (mutual gain), lalu tujuan pemusatan diri, berusaha memperoleh keuntungan tanpa memperhatikan penerimaan pihak lain, selanjutnya tujuan defensif, tujuan ini berusaha untuk meraih hasil negosiasi dengan menghindari hal-hal negatif, dan yang terakhir adalah tujuan kombinasi.

Poin Penting dalam Negosiasi

  • Mempersiapkan segala sesuatu dengan cermat.
  • Mempresentasikan dan mengevaluasi secara jelas mengenai posisi kedua belah pihak.
  • Keterampilan, pengalaman, motivasi, pikiran yang terbuka.
  • Pendekatan yang logis untuk menciptakan dan mempertahankan hubungan yang baik dan saling menguntungkan serta saling menghormati.
  • Kemauan untuk membuat konsesi untuk mencapai kesepakatan melalui kompromi bila terjadi hambatan

Tipe Negosiator

  • Negosiasi Dengan Hati: Negosiasi adalah cara seseorang untuk mengenal, mengelola, dan mengendalikan emosi diri sendiri dan pihak lain. Negosiasi adalah kegiatan yang melibatkan hati dan jiwa seseorang sehingga dalam bernegosiasi, kita melibatkan perasaan, keinginan, dan nilai-nilai keyakinan yang dimiliki oleh individu yang terlibat di dalam negosiasi. Negosiasi dengan hati mendukung berlangungnya negosiasi yang sukses dan efektif.
  • Negotiation Triangle, yaitu:
    • HEART: Heart adalah karakter atau apa yang ada di dalam kita yang menjadi dasar dalam kita melakukan negosiasi.
    • HEAD: Metode atau teknik-teknik yang kita gunakan dalam melakukan negosiasi
    • HANDS: Kebiasaan-kebiasaan dan perilaku kita dalam melakukan negosiasi yang semakin menunjukkan jam terbang kita menuju keunggulan atau keahlian dalam bernegosiasi

Proses Negosiasi

Ada tiga tahapan menurut Casse yang sangat penting dalam bernegosiasi, yaitu:

  • Tahap Perencanaan: Tahap perencanaan negosiasi memiliki tugas utama, yaitu merencanakan sasaran negosiasi atau hasil yang diharapkan dalam bernegosiasi dan memperjelas proses negosiasi. Strategi negosiasi yang merupakan cara untuk mencapai tujuan bernegosiasi. Strategi yang tepat diperlukan untuk meraih kesepakatan dua pihak yang bernegosiasi.
  • Tahap Implementasi: Tahap implementasi adalah tahap mewujudkan perencanaan ke dalam proses bernegosiasi. Terdapat beberapa komponen penting dalam implementasi negosiasi, yaitu:
    • Taktik Cara Negosiator: Negosiator harus mengetahui tujuan yang ingin dicapai sehingga negosiator dapat bekerja keras dan menstimulus pihak laman supaya dapat percaya dan terpengaruh pikirannya dan menganggap bahwa negosiator benar.  
    • Taktik Bekerja Sama: Taktik bekerja sama berfokus pada negosiator yang perlu mendenegarkan pihak lawan dan memahami pikirannya. Bersikap aktif untuk siap bekerja sama antara dua pihak yang bernegosiasi.
    • Taktik Tidak Bertindak Apapun: Memilih sikap keras kepala dalam bernegosiasi merupakan bagian dari taktik ini, jadi negosiator bersikeras untuk tetap pada prinsip dan pendirian awal, tidak goyah hingga akhir negosiasi.
    • Taktik Melangkah ke Tujuan Lain: Negosiator dalam taktik ini mengendalikan persoalan untuk digeser ke dalam persoalan
  • Tahap Peninjauan Negosiasi: Setelah berlangsungnya negosiasi, tahap peninjauan diperlukan untuk menjadi bahan evaluasi seperti memeriksa apakah negosiasi yang telah  berlangsung memiliki kesepakatan akhir sesuai dengan tujuan negosiator? Jika tidak, peninjauan negosiasi berfungsi sebagai pembelajaran yang baik supaya di negosiasi selanjutnya hal-hal yang menyebabkan kegagalan dalam mencapai kesepakatan dapat teratasi. Jika ya, maka negosiator perlu memastikan apa yang telah negosiator jalankan selama proses negosiasi dan apa faktor yang mendukung kesuksesan negosiasi tersebut supaya bisa dipertahankan dan dikembanngkan untuk mencapai kesuksesan selanjutnya.



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline