Lihat ke Halaman Asli

Cintia Gita

TERVERIFIKASI

#MenjadiSukses #MenjadiHidup #MenjadiBermakna | Sharing Oriented

Dari Na-Bi dan Jae-Eon Kita Belajar untuk Menerima

Diperbarui: 18 Juli 2021   15:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. JTBC

Drama Nevertheless semakin seru di setiap episodenya. Tidak hanya adegan romantis yang membuat penonton salah tingkah, namun konflik komunikasi antara Na-Bi dan Jae-Eon mengundang emosi dari para penonton. 

Beberapa adegan menunjukkan Na-Bi yang selalu memendam perasaannya dan Jae-Eon yang menutupi banyak hal dari Na-Bi. Keduanya masih sama-sama menutup diri, namun mengharapkan hubungan yang harmonis.

Komunikasi dan penerimaan adalah hal yang penting bagi manusia, terutama dalam menjalin hubungan dengan orang di sekitar kita. Apa yang bisa kita pelajari dari konflik Na-Bi dan Jae-Eon yang masih sama-sama menutup diri?

Terbuka

Jika dalam hubungan pertemanan ada harapan untuk lebih dari teman, maka harus ada keterbukaan komunikasi antara orang yang terlibat. Kesepemahaman akan tercapai apabila ada komunikasi di dalamnya. 

Melihat konflik Na-Bi, gadis cantik ini selalu memendam perasaannya. Ia marah, namun sulit menyampaikan amarahnya. Ia sayang, namun tidak bisa mengungkapkan. Ia rindu, namun hanya tenggelam dalam pikirannya. 

Na-Bi tidak menyampaikannya karena berbagai kekhawatiran, terutama dari orang-orang di sekitar.

Jae-Eon menyimpan banyak sesuatu dari Na-Bi, tidak adanya penjelasan mengenai seorang gadis berambut cokelat bernama Seol-A yang selalu ia temui, tidak adanya klarifikasi tentang ia dituduh melakukan "hal buruk" terhadap seorang gadis lainnya, hingga Jae-Eon yang tidak pernah menceritakan dirinya.

Keterbukaan adalah hal yang sangat penting. Hubungan akan tumbuh harmonis jika di dalamnya ada kepercayaan. Kepercayaan tumbuh karena adanya keterbukaan dalam berkomunikasi.

Jangan Takut Menolak dan Melepaskan

Na-Bi adalah karakter yang sulit menolak, seperti representasi tentang seseorang yang "gak enakan", Na-Bi lebih memilih untuk mengikuti alur yang ada di depan matanya, meninggalkan kesan tidak konsisten atas prinsipnya. Tetapi jika kita melihat kepada status dan usia, mereka adalah mahasiswa yang sedang mencari aktualisasi diri. 

Jae-Eon adalah karakter yang sangat baik, tetapi keramahannya terhadap banyak hal menjadi salah paham bagi beberapa orang. Dinilai buruk oleh pergaulan di lingkungan kampus, akhirnya ia merasa bahwa dirinya harus berubah. Jae-Eon tidak perlu takut untuk melepaskan sisi dirinya yang "buruk". 

Tentu banyak kekhawatiran dalam menolak dan melepaskan, entah takut dilupakan, takut dijauhi, dan sebagainya. Jika penolakan dan pelepasan disampaikan dalam bentuk komunikasi yang efektif, kesalahpahaman akan lebih terminimalisir.

Menerima Diri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline