Lihat ke Halaman Asli

Cintha Laiqa

Mahasiswa

Nilai Moral dalam Puisi "Menjenguk Wajah dalam Kolam" Karya Sapardi Djoko Damono

Diperbarui: 15 Mei 2023   18:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Sapardi Djoko Damono merupakan seorang penyair dan sastrawan terkemuka dari Indonesia. Ia dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam sastra Indonesia kontemporer. Lahir pada tanggal 20 Maret 1937 di Surakarta, Jawa Tengah, Sapardi Djoko Damono tumbuh menjadi sosok yang berpengaruh dalam dunia sastra.

Beliau telah menerbitkan beberapa karya puisi yang sangat dihargai dan diakui secara luas. Karya-karyanya sering kali mengeksplorasi tema-tema cinta, kehidupan sehari-hari, dan refleksi atas kondisi manusia, dan puisi-puisinya seringkali menonjolkan keindahan bahasa, imajinasi yang kuat, serta penggunaan kata-kata yang sederhana namun sangat memikat.

Beberapa karyanya yang fenomenal antara lain “Hujan Bulan Juni” dan “Aku ingin”. Namun ada banyak pula karya-karya Sapardi yang tak kalah memikat dari dua karyanya tersebut, “Menjenguk Wajah di Kolam” ialah salah satu mahakarya yang pernah beliau ciptakan dari antara puluhan karya-karya tersebut.

“Menjenguk Wajah di Kolam” adalah salah satu puisi karya Sapardi dalam buku kumpulan puisinya yang berjudul “Perihal Gendis”. Bersama 14 puisinya yang lain dalam buku tersebutm Sapardi mengkisahkan perjalanan seorang gadis yang bernama Gendis yang tengah beranjak dewasa dan mengalami pahit serta manisnya hidup.

“Menjenguk Wajah di Kolam” sendiri mengisahkan bagaimana rasa kesepian Gendis di tengah masa remajanya. Sebagaimana puisi tersebut berbunyi :

Jangan kau ulang lagi

menjenguk

wajah yang merasa

sia-sia, yang putih

yang pasi

itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline