Lihat ke Halaman Asli

Cinta Nur Baity Sasty

Mahasiswi S1 Jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya

Pentingnya Mengintegrasikan Iman dengan Ilmu

Diperbarui: 29 November 2021   08:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Integrasi antara iman dan ilmu merupakan perpaduan aspek-aspek pengintegrasian antara Iman dan Ilmu beserta diiringi dengan pengamalannya, maka siapapun, apapun dan dimanapun orang berprilaku, mereka tidak akan melakukan penyimpangan dalam mempraktekan keintelektualannya.

Iman dan ilmu merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Iman berisi tentang kebenaran yang nantinya mengatur relasi atau hubungan manusia dengan Allah SWT. Sedangkan ilmu merupakan sebuah produk dari akal manusia yang sudah melewati penelitian ilmiah. Al – Mujadalah ayat 11, yang menegaskan bahwa janji akan supremasi atau keunggulan diberikan oleh Allah untuk hamba-Nya yang beriman dan juga berilmu.

Dengan adanya iman, mendorong kita agar berbuat baik untuk mendapatkan ridho dari Allah SWT., dan ilmu akan membantu kita untuk menemukan cara yang tepat agar dapat mendorong kita berbuat baik itu. Maka dari itu, iman mengajarkan kita untuk mempunyai yang namanya komitmen kepada nilai – nilai luhur. Secara bersamaan, iman dan ilmu dapat membuat kita menjadi orang yang baik dan mengetahui cara yang tepat untuk merealisasikan kebaikan itu. Allah juga sudah menegaskan akan mengangkat derajat bagi orang – orang yang berilmu dan beriman.

Iman dan ilmu mengantarkan semua muslimin menjadi manusia yang dihormati dan juga dihargai, di akhirat nantinya mendapatkan kebahagiaan abadi. Orang – orang yang berilmu, ilmunya akan mengantarkan mereka ke jalan iman, semuanya akan ditingkatkan derajatnya disisi Allah SWT. 

Iman yang tidak didasarkan kepada ilmu yaitu iman yang sangat lemah dan ilmu yang tidak bisa membuka hati untuk bertambahnya iman, maka ilmu itu sangat berbahaya bagi dirinya sendiri atau untuk orang lain. Jika tidak maka kita membuat perlakuan yang tidak adil kepada diri kita sendiri, sehingga tidak adanya keseimbangan antara daya – daya tersebut dan akibatnya kita akan mengalami kesulitan – kesulitan yang dapat menjerumuskan diri kita sendiri.

Sebagai umat muslim, kita seharusnya mendasari hati kita beserta kehidupan kita dengan iman dan ilmu, sehingga kita tidak terbawa oleh pengaruh negatif dan berada pada jalan yang lurus. Manusia yang mempunyai ilmu pastinya mengetahui kepada siapa dia harus beriman dan iman tersebut digunakan untuk direalisasikannya di kehidupan sebagai bentuk dari ibadah kepada Allah SWT. sedangkan ilmu yang menghasilkan keimanan akan mewujudkan sikap tawadhu kepada Allah SWT. Ilmu yang benar adalah ilmu yang menghayati iman dan iman yang berhaklah yang meluaskan ilmu, dengan demikian keduanya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat di pisahkan atau dihilangkan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline