ADA APA DENGAN TAUFIQ KIEMAS
Pak Taufik Kiemas sebagai politis senior PDIP yang mengeluarkan Statmen bahwa ia merasa kapok berkoalisi dengan Gerindra, pertanyaan saya ada apa pak TK? Bapak galau pak?, 6 bulan kemarin kita lihat bahwa PDIP dan Gerindra begitu kompak memenangkan pemilukada DKI Jakarta. Ada beberapa asumsi menurut saya sehingga pak TK mengeluarkan statmen seperti Itu.
a. Pak TK mungkin marah ternyata Pemilukada DKI lebih mempopulerkan Prabowo ketimbang Megawati hal ini bisa dilatar belakangi oleh hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) bersama MNC yang dirilis Minggu 23 September 2012 yang menyatakan bahwa ”Sebanyak 25 persen pencoblos Jokowi-Ahok akan memilih Prabowo jika pemilihan presiden dilakukan saat ini. Sedangkan Megawati hanya mendapatkan 13 persen suara dari pemilih pasangan ini,” kata Direktur Utama SMRC Grace Natalie,.
b. Pak TK mungkin ga mau kalau PDIP di tunggangi oleh kepentingan Prabowo, mungkin pak TK terprovokasi oleh pernyataan Pengamat politik Lembaga Survei Indonesia, Burhanuddin Muhtadi berpendapat pemilihan Gubernur DKI sebagai momentum untuk menghapus citra negatif Prabowo. Soalnya, selama ini Prabowo selalu dikaitkan dengan tragedi penculikan sejumlah aktivis pada 1998 dan kekerasan terhadap kelompok etnis Cina dalam kerusuhan pada tahun yang sama. “Dengan mengusung Ahok, setidaknya citra Prabowo yang anti-etnis Cina sudah dinetralisir,” ujarnya.
c. Pak TK mungkin tidak setuju dengan Jokowi sebagai gubernur, ia tidak bisa mengeluarkan kekecewaanya dan ahirnya ia membuat dinamika memcahkan koalisi PDIP dan Gerindra, seperti kita tau bahwa pak TK pada bulan maret 2012 pernah mengeluarkan Statmen ia tidak setuju dengan pencalonan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta dan pernah juga Pak TK menyerukan PDIP untuk memilih Foke..
Pak TK memang seorang politis senior, sikap pak TK terkadang tidak bisa di baca oleh politisi biasa, saat terang-terang Megawati menyatakan oposisi dengan SBY pak TK malah jadi Ketua MPR-RI.
Ya apapun yang terjadi dengan pak TK, kita harus ingat bahwa kemenangan Tuan yang terhormat Jokowi Widodo sebagai gubernur itu adalah kemenangan Rakyat Jakarta bukan kemenang partai tertentu, karena kalau kita mau pake hitung-hitungan partai maka yang seharusnya menang ya Fauzi Bowo, tetapi kita saksikan bahwa rakyat jakarta mempermalukan Partai di pemilukada Ini.
Karena ini adalah kemenangan Rakyat maka marilah kita kawal Gubernur kita pak Jokowi agar tetap istiqomah memperjuangkan kepentingan Rakyat bukan kepentingan Partai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H