Lihat ke Halaman Asli

E-money dalam Ekonomi Digital terhadap Inflasi di Indonesia

Diperbarui: 6 Juni 2022   22:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan teknologi berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat terutama dalam kegiatan ekonomi di Indonesia. Hal ini didukung dengan kebutuhan manusia yang semakin bervariatif dalam pembayaran dengan menggunakan pembayaran elektronik atau e-money yang sangat memudahkan masyarakat dalam bertransaksi jual-beli atau kegiatan 

yang tidak membuat masyarakat mengharuskan membawa uang banyak di dalam dompet dan hanya cukup membawa kartu ATM, kartu kredit, dan handphone yang dimana di dalamnya dapat menggunakan fasilitas yang disediakan oleh bank. Bank for International Settlement menerbitkan pengertian e-money sebagai produk stored-value atau prepaid yang dimiliki 

seseorang dengan sejumlah uang yang telah disimpan pada suatu media elektronik atau dalam bentuk kartu yang digunakan sebagai alat pembayaran yang sah terhadap pedagang yang menyediakan mesin pembayaran tetapi bukan penerbit kartu atau uang (Hidayati, Nurhayati, Firmansyah, Fadly, & Darmawan, 2006). E-money ini pembayaran non-cash domestik 

maupun internasional yang berkembang pesat secara inovasi yang mengarah pada penggunaan yang efisien, aman, cepat, dan nyaman.

Ekonomi digital adalah kegiatan ekonomi yang menggunakan bantuan jaringan dan kecerdasan buatan atau artificial intelligence. Di Indonesia, ekonomi digital ini membawa dampak yang positif untuk negara. Namun, banyak hal yang perlu diperhatikan oleh pemerintah dalam membuat kebijakan dalam membuat model bisnis baru, integrasi antar sektor bisnis, 

dan perubahan model pada sektor yang telah ada. Munculnya beragam aplikasi digital sebagai alat pembayaran ini menjadi sebuah bukti adanya perkembangan pada sektor finansial di era ekonomi digital ini. Hal tersebut dapat dikaitkan dengan kecepatan perputaran uang dalam perekonomian yang mengukur pendapatan nasional 

dibandingkan dengan perilaku pembelian yang digambarkan hubungan antara uang, pembelian barang-jasa sehingga adanya perbandingan pendapatan nasional bruto terhadap jumlah uang yang beredar. Teori Irving Fisher ini membahas kaitan antara transaksi uang beredar dengan total produksi barang dan jasa (PDB).

Tabel 1. Produk Domestik Bruto, Jumlah Uang Beredar, dan Perputaran Uang di Indonesia 2015 – 2021

Tahun

PDB

JUB

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline