Lihat ke Halaman Asli

Cintana SalsaDena

Mahasiswa Pendidikan Khusus 2020

Media Standee dan Flip Card: Upaya Meningkatkan Pemahaman Sentuhan Fisik dalam Pendidikan Kesehatan Reproduksi Anak Tunagrahita

Diperbarui: 8 Juli 2024   23:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Kesehatan merupakan hal penting yang harus dipelajari dan dipahami setiap manusia karena sejatinya tubuh yang sehat bisa menjadi pondasi yang tepat bagi anak-anak hingga orang tua dalam melakukan kegiatan sehari-harinya. Banyak jenis kesehatan yang harus kita jaga seperti kesehatan badan, kesehatan rambut, atau bahkan kesehatan reproduksi. 

Tentunya setiap jenis kesehatan tersebut merupakan hal penting yang harus kita pelajari dan pahami. Dari tiga jenis kesehatan tadi, kesehatan reproduksi lah yang merupakan hal krusial yang jarang diajarkan atau disosialisasikan terlebih pada anak berkebutuhan khusus, khususnya anak tunagrahita. Lalu sebenarnya apa sih kesehatan reproduksi itu? Apa saja tantangan dan apakah ada cara untuk mengatasinya?

Menurut  UU No. 36 Tahun 2009, kesehatan reproduksi ialah kesehatan secara fisik, mental, dan kesejahteraan sosial secara utuh pada semua hal yang berhubungan dengan sistem dan fungsi, serta proses reproduksi. Hal-hal tersebut penting dipelajari sedini mungkin oleh siswa agar bisa mendapatkan informasi yang tepat mengenai kesehatan reproduski. 

Pendidikan mengenai kesehatan reproduksi tersebut, lebih jauh, meliputi bagaimana cara menjaga atau merawat kesehatan organ reproduksi mereka, dan memahami bagaimana masalah kesehatan organ reproduksi dapat mempengaruhi kesehatan keseluruhan seseorang. Dalam konteks anak berkebutuhan khusus, khususnya bagi anak tunagrahita, konsep kesehatan reproduksi merupakan hal yang sangat abstrak, sulit, dan berbelit-belit yang mana konsep ini sulit dipahami bagi anak tunagrahita dikarenakan banyaknya diksi ilmiah baik secara lisan maupun penulisan yang membatasi anak tunagrahita mempelajarinya.

Tantangan

Terdapat tiga poin penting materi kesehatan reproduksi yakni materi mengenai anatomi organ reproduksi, pubertas, dan kekerasan berbasis gender. Berdasarkan hasil observasi dan asesmen, terdapat subjek yang belum bisa memahami sepenuhnya ketiga poin materi kesehatan reproduksi tersebut khususnya mengenai kekerasan berbasis gender yang mana lebih spesifik lagi pada sub-aspek batasan persetujuan fisik dan non fisik. Selama dilakukannya observasi, terlihat subjek membutuhkan pembelajaran yang; 

(1) Menarik dan melibatkan subjek secara langsung, (2) Tidak menggunakan teknologi (gawai atau laptop), (3) Menjelaskan dengan pemilihan kata yang sederhana dan berulang. Berdasarkan alasan-alasan tersebut, kami Kelompok Kesehatan Reproduksi 5C Pendidikan Khusus Universitas Pendidikan Indonesia (angkatan 2020) yang terdiri dari Amelia Destia Puteri, Cintanta Salsa Dena, Daffa Ervanza Asmara, Hanif Fathoni, dan Salma Aulia Kahlila mengadakan kegiatan pembelajaran mengenai kesehatan reproduksi dengan media standee dan flip card dengan harapan pemahaman subjek mengenai sentuhan fisik non-fisik meningkat.

Dokumen Pribadi

Implementasi

Dimulai dari media standee, yang kelompok artikan sebagai media berbentuk tubuh anak kecil berukuran hampir 1:1 dengan ukuran asli baik laki-laki dan perempuan yang kelompok jadikan sebagai acuan dalam menjelaskan bagian-bagian tubuh baik itu bagian tubuh pada anak (laki-laki) dan bagian tubuh orang lain (perempuan). Selanjutnya media flip card yang merupakan sebuah kertas atau kartu lembaran yang berukuran A4 yang berisi bagian-bagian tubuh mana saja yang tidak boleh subjek sentuh ke orang lain dan bagian-bagian tubuh mana saja yang orang lain tidak boleh sentuh yang berada pada diri subjek. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline