Lihat ke Halaman Asli

Desah Hambar Sialan

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13039267401276693987

Aku. Rebah. Menyandar. Samping ranjangmu. Aku. Rebah. Mengepul asap, dari bibirku. Tapi kau bagai boneka salju, hai lelakiku. Dingin membosankan. Padahal, Baru saja, kau reguk. Nikmat tubuhku. Dan kau. Tetap tanpa desah. Tanpa desah.Tanpa desah. Putih kulitku tak berarti sama sekali kah? Mengepul asap. Dari bibirku. Kicau ceracau, dari mulutmu. Betapa menyebalkan perahanmu pada dadaku. Tanpa desah. Hilang rindumu. Mulutmu.Tak lagi. Menghantar rasa. Dengkurmu membuat kutangku lari, masuk lemari. Malam ini. Kau bagai mesin. Yang hambar. Melumat putingku. Dan kau kembali senyap. Masuk dalam dengkurmu. Sialan, aku masih telanjang!

Aku. Rebah. Menyandar. Samping ranjangmu. Aku. Rebah. Mengepul asap, dari bibirku. Tapi kau bagai boneka salju, hai lelakiku. Dingin membosankan. Padahal, Baru saja, kau reguk. Nikmat tubuhku. Dan kau. Tetap tanpa desah. Tanpa desah.Tanpa desah. Putih kulitku tak berarti sama sekali kah?

Mengepul asap. Dari bibirku. Kicau ceracau, dari mulutmu. Betapa menyebalkan perahanmu pada dadaku. Tanpa desah. Hilang rindumu. Mulutmu.Tak lagi. Menghantar rasa. Dengkurmu membuat kutangku lari, masuk lemari. Malam ini. Kau bagai mesin. Yang hambar. Melumat putingku. Dan kau kembali senyap. Masuk dalam dengkurmu. Sialan, aku masih telanjang!

By : Granito-Jingga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline