Lihat ke Halaman Asli

Cindy Sabella

Karyawan Swasta

Mari Membangun Negeri Sekalipun Kondisimu Terbatas

Diperbarui: 27 Juni 2022   05:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

            Kata orang dunia ini bising, namun tidak ku dengar dengan jelas seperti apa bisingnya dunia.

Jujur aku tidak bisa menggambarkan bising itu seperti apa. Dimana tempat yang kudatangi nggak ada suaranya, di pasar, di sekolah, di jalan, sama saja sepi.

            Namaku Cindy Sabella, dengan melihat gerakan mimik orangtua jika memanggilku rasanya cukup aku dipanggil Cindy saja.

Aku dilahirkan di Klaten 26 tahun silam di sebuah kota yang terletak di antara Yogyakarta dan Solo Jawa Tengah, memang kedua orangtuaku berasal dari sana.

Orangtuaku sekarang tinggal dan bekerja di Palembang Sumatera Selatan, sedang  aku sendiri untuk sementara waktu tinggal di Tangerang Banten, sedang bekerja yang sebentar lagi kontrak kerjanya akan berakhir. Setelah berakhir kontrak kerjanya aku berencana akan melanjutkan pendidikan.

            Tadinya aku adalah anak kedua dari tiga bersaudara, kakakku laki-laki sebagai penyandang autisme, adikku terlahir normal, namun dia telah dipanggil Sang Khaliq, meninggal dalam usia 18 tahun karena sakit ginjal.

Kini saudaraku tinggal satu yaitu kakak seorang autis yang sangat saya sayangi. Pendidikannya hanya sampai di tingkat SMA-LB, jika akan melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi rasanya tidak mungkin.

Beruntungnya dia bisa mandiri mengurus diri sendiri, membantu orangtua walaupun hanya sekedar nyapu lantai, nyapu halaman, ngepel, jemur pakaian dan cuci piring. Kondisi keluargaku yang seperti ini bukanlah dongeng, namun kutulis apa adanya. Maaf, saya tidak bermaksud berkeluh kesah.

Orangtua suatu saat akan meninggalkan kami berdua, semoga saja beliau dikaruniai umur yang panjang dan selalu sehat. Tak urung kelak saya akan menjadi tulang punggung saudaraku ini. Semoga saja Allah SWT memberi kemudahan segala urusanku.

Cerita diatas kumaksudkan untuk memberi motivasi  pada kawan difabel yang kondisi keluarganya lebih baik dari saya, supaya lebih bersemangat dan gigih dalam berusaha untuk mencapai kemandirian dalam segala hal dan jangan terlalu bergantung kepada saudaranya.

            Setelah lulus sekolah di SLB-B YPAC Palembang, aku mencari pekerjaan. Alhamdulillah berkat bantuan dari Kementerian Sosial, aku bisa bekerja di sebuah perusahaan ritel ternama di Tangerang sebagai karyawan kontrak selama 1( Satu) tahun dan akan berakhir pada tanggal 14 Juli 2022 nanti. Tak apalah, cukup bagiku sebagai pengalaman bekerja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline