Banyak yang menganggap gender dan seks itu memiliki pengertian yang sama, oleh karena itu keberagaman gender dan seksualitas adalah sesuatu hal yang sangat penting untuk kita pahami, seksualitas dan gender menjadi pembahasan yang menarik untuk didalami bahkan ketika adanya perbedaan cara pandang dan cara mengartikan gender dan seksualitas itu sendiri yang tidak ada habisnya.
Kata gender ini pun pertama kali diperkenalkan oleh Robert Stoller pada tahun 1968. Gender di Indonesia sudah sangat ramai diperbincangkan oleh masyarakat. Gender dalam istilahnya seringkali dihadapkan pada posisi salah pengartian kata yang berakibat kepada terjadinya simpang siur makna pada seks dan gender itu sendiri, yang sering dikaitkan oleh masyarakat Indonesia dengan jenis kelamin, padahal keduanya masing-masing memiliki perbedaan makna yang sangat jelas. Istilah seks dianggap lebih tabu di kalangan masyarakat, sehingga menggantikan kata seks dengan istilah gender agar dianggap terdengar lebih baik.
Gender memiliki banyak variasi yang disebabkan oleh peranan sosial di masyarakat. Misalnya, perempuan identik dengan sikap lemah lembut, penyayang, mendahulukan emosi, dan banyak bicara. Akan tetapi, sifat-sifat ini bisa saja terdapat pada diri laki-laki. Sering sekali ditemukan laki-laki dengan sifat demikian. Begitu juga bisa ditemukan perempuan dengan sifat rasional, kuat, dan suka kegiatan yang menantang. (Hadidati, 2010).
Berikut beberapa keberagaman gender dan seksualitas yang tumbuh kembang di masyarakat, yaitu:
1. Cisgender
Kata cisgender berasal dari bahasa latin cis yang artinya berada di sisi yang sama. Cisgender merupakan istilah yang ditujukan kepada mereka yang identitas gendernya sama dengan jenis kelamin yang ada sejak lahir. Artinya jika seseorang lahir dengan jenis kelamin laki-laki dan menganggap dirinya sebagai laki-laki maka ia tergolong kepada cisgender laki-laki, begitu juga individu yang terlahir sebagai perempuan dan mengidentifikasi dirinya sebagai perempuan maka disebut cisgender perempuan.
2. Gender Fluid
Salah satu pandangan dalam gender fluid adalah bergesernya ekspresi gender maskulin dan feminin yang ditunjukkan melalui cara mengekspresikan diri seperti berpakaian. Menurut Tanjung (2012) istilah gender fluid berarti mencampuradukkan, mengaburkan garis, dan membaurkan sifat feminin dan maskulin, meskipun keduanya merupakan hal yang sangat bertentangan. Orang-orang yang gender fluida menampilkan diri mereka dalam identitas gender yang berubah-ubah. Mereka terkadang bisa diidentifikasi sebagai laki-laki, perempuan, atau tidak keduanya.
3. Non-biner
Non-biner merupakan istilah gender untuk menggambarkan mereka yang merasa tidak secara khusus dikategorikan sebagai perempuan atau laki-laki terlepas dari jenis kelamin yang mereka miliki. Biner pada gender menunjukkan bahwa hanya ada gender perempuan atau laki-laki, tetapi golongan non-biner merasa mereka tidak termasuk kepada keduanya atau tidak biner sama sekali. Untuk itu kata ganti they digunakan kepada mereka yang termasuk kepada kelompok non-biner ini, bukan kata ganti spesifik seperti she/he.
4. Interseks