Dalam satu sesi live, banyak sekali akun yang live streaming berbarengan di platform TikTok. Merk Skintific mampu mengalahkan brand-brand lokal dalam waktu kurang lebih 2 tahun. Produk Skincare ini baru muncul akhir 2021 di Indonesia, tapi langsung jadi idaman para perempuan untuk memperkuat skin barrier mereka. Penjualannya melesat banget di TikTok Shop, fitur yang ada di aplikasi TikTok
"Mereka ngebantai produk lokal dalam kurun waktu kurang dari 2 tahun, omsetnya udah pasti triliunan," kata Raymond Chin
Di Kanada, di trademark registration atau istilahnya Hak Kekayaan Intelektual, yang mendaftarkan merek Skintific juga Guangzhou Fimedia Network Technology.
Bahkan, Guangzhou Fimedia Network Technology ini telah mendaftarkan merek Skintific ke negara Indonesia dan China, sebelum ke Kanada.
" Skinfitic adalah merek milik perusahaan dari Hongkong China bernama Guangzhou Fimedia Network Technology diproduksi di China juga"
Algoritma TikTok menjadi 'dewa' karena sistem ini yang akan mengatur konten agar viral. Banyak faktor yang mempengaruhi konten tersebut banyak dilihat, mulai dari seringnya diunggah, banyak yang like, share, dan comment yang ujungnya mempengaruhi penonton untuk membeli produk tersebut.
Salah satu penyebab melonjaknya penjualan di social commerce lantaran platform tersebut mampu mengolah data dari aktivitas di media sosial yang digunakan penggunanya secara spesifik per satu orang pengguna. Faktor lain adalah biaya produksi di Cina yang lebih murah, sehingga bisa menawarkan produk dengan harga terjangkau dan ditambah belum adanya regulasi khusus yang mengatur penjualan di social commerce.
Hal yang menarik ada di brand skincare yang banyak dikira sebagai brand lokal, Skintific. Meski cepat membuat produk baru dan marketingnya jenius banget dengan memanfaatkan Tiktok Live. Meski dikatakan Google bahwa itu perusahaan Kanada yang berbasis di Norwegia, jika meluhat izin dari BPOM, alamat perusahaannya di Baiyun Discrit, Guangzhou City, Guangdong Province, China.
Meski barang atau brand dari China bagus, tapi jika anda asyik beli barang dari China terus, kapan produk Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri? Mau berapa banyak pengusaha Indonesia yang akan tersingkirkan oleh produk China.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H