Lihat ke Halaman Asli

Cindy Nurochmah

Mahasiswa S1 Sastra Inggris

Peduli Lingkungan, Mahasiswa KKN UNDIP Lakukan Penyuluhan Sortasi Sampah di RT 04 RW 02 Kelurahan Ngijo

Diperbarui: 13 Agustus 2022   11:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Semarang, (12-08-2022). Sampah saat ini sudah menjadi permasalahan umum yang sangat rentan dan harus diselesaikan. Setiap hari, produksi sampah lebih banyak melampaui jumlah usaha yang dilakukan oleh masyarakat untuk mengurangi sampah yang sudah ada. Sampah mayoritas berasal dari kegiatan rumah tangga seperti sisa sayuran, kulit buah, sampah plastik dan lain-lain. Fakta di lapangan, terutama di RT 04 menunjukkan bahwa warga cenderung langsung membakar sampah tersebut tanpa memisahkan terlebih dahulu antara sampah organik dan non-organik. Hal ini tentunya akan menimbulkan dampak lebih buruk bagi lingkungan sekitar, karena asap yang ditimbulkan dari pembakaran sampah akan lebih tebal. Perilaku warga membakar sampah banyak ditemui di lingkungan sekitar, salah satunya adalah di lingkungan RT 04. Mereka yang melakukannya biasanya punya alasan sederhana seperti tidak mau repot untuk memilah sampah atau tidak mau membayar iuran kebersihan hingga tidak adanya petugas kebersihan yang akan mengangkut sampah ke Tempat Pembuangan Akhir.

Meski terkesan remeh, nyatanya proses membakar sampah menciptakan masalah dengan sederet dampak bagi kesehatan manusia maupun lingkungan. Sampah-sampah yang dibakar menghasilkan berbagai macam gas berbahaya, seperti karbon dioksida (CO2) dan karbon monoksida (CO). Jika dihirup manusia, gas-gas itu dapat mengganggu sistem pernapasan hingga memicu kanker paru-paru. Sedangkan dampak bagi lingkungan ialah membuat lapisan ozon menipis, sehingga suhu bumi meningkat atau yang dikenal dengan fenomena global warming.

Menyikapi hal tersebut, mahasiswa KKN UNDIP Kelompok 2 Kelurahan Ngijo melakukan penyuluhan tentang pentingnya sortasi sampah dan cara memanfaatkan sampah menjadi komoditas jual. Penyuluhan ini dilaksanakan pada tanggal 17 Juli 2022 bertempat di kediaman Ibu Ketua PKK RT 04, RW 02 Kelurahan Ngijo. Kegiatan dimulai dengan pemberian materi mengenai dampak yang ditimbulkan dari sampah yang menumpuk, bahaya pembakaran sampah yang tidak disortasi, dan kerugian-kerugian yang akan terjadi dari kebiasaan buruk membakar sampah. Kemudian, dijelaskan mengenai pentingya pemilahan sampah, cara memilah sampah organik dan non-organik, hingga cara memanfaatkan sampah non-organik yaitu menggunakan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle).

Dokpri

Respon yang didapat dari penyuluhan ini cukup baik. Para Ibu PKK tersadar bahwa kebiasaan membakar sampah tanpa disortasi yang mereka lakukan selama ini adalah salah dan berbahaya. Output yang selanjutnya dari kegiatan penyuluhan ini adalah adanya inisiasi dari pemerintah setempat untuk terus mengingatkan masyarakat agar melakukan sortasi sampah, dan tidak membakar secara bercampur. Selain itu, diharapkan agar pemerintah setempat juga akan menyiapkan fasilitas berupa bank sampah agar masyarakat lebih mudah dalam proses pengumpulan sampah yang masih bisa di daur ulang. Hal ini tentunya akan sangat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya di RT 04 karena tidak akan adanya polusi dari asap pembakaran sampah. Terlepas dari itu, langkah ini juga bisa menjadi langkah awal untuk menyelamatkan lingkungan dan bumi agar tetap bersih dan lestari.

Penulis : Kelompok 2

Dosen Pembimbing : Dra.Retno Hestiningsih, M.Kes

Lokasi KKN : Kelurahan Ngijo, Kecamatan Gunung Pati

KKN TIM II Universitas Diponegoro 2021/2022




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline