Sebelumnya saya sudah membahas komunitas minimalistmoms.id melalui artikel saya yang berjudul "Siapa Bilang Minimalism Hanya Untuk Millenials?".
Sejak dari itu kami semakin aktif terlibat dalam komunitas ini. Kami sudah mengikuti dan mengamati beberapa kegiatan yang ada di komunitas minimalistmoms.id. Mulai dari mengamati grup chat di Telegram maupun mengikuti Instagram live. Live streaming perdana yang dibuat oleh Indonesian Minimalist Moms diadakan pada tanggal 13 Maret 2021 yang lalu. Tema yang dibahas pada live tersebut adalah "Minimalist For Mom: Why And How?" bersama dengan Founder Zero Wate Indonesia yaitu Bu Maurilla S. Imron. Tujuan diadakannya live sharing dengan tema ini adalah supaya para ibu semakin semangat untuk menjadi minimalist moms. Selain itu, program terbaru dari komunitas ini adalah "Decluttering Days Challenge".
Program ini mengajak para ibu untuk melakukan decluttering selama 8 hari. Nah, decluttering yang dilakukan disini bukanlah sembarangan decluttering, yaitu decluttering mindfully dan happily. Program ini merupakan hasil kolaborasi antara minimalistmoms.id bersama dengan @bbres.id serta @sedekahbarangberkualitas, sehingga nantinya barang hasil decluttering yang ada bisa disalurkan kepada partner yang bekerja sama dalam program ini. Untuk para ibu yang sudah berpartisipasi dalam program ini, akan mendapatkan akses gratis untuk kelas perencanaan keuangan yang akan diadakan pada hari sabu, 20 maret 2021 bersama dengan komunitas @lyfewithless.
Selama ini informasi tentang komunitas Minimalistmoms.id kami dapatkan dari grup Telegram, Instagram, blog, serta wawancara bersama founder dari komunitas Minimalistmoms.id. Sejauh ini informasi yang telah kami dapatkan adalah seputar sejarah berdirinya komunitas, nilai-nilai yang dianut dalam komunitas, visi dan misi komunitas, dan lain-lain. Setelah melakukan perbincangan bersama founder Minimalistmoms.id yaitu kak Visya, ternyata komunitas ini masih dikelola sendiri oleh kak Visya.
Hal ini dikarenakan kak Visya belum menemukan partner yang sama-sama menyukai tentang minimalism, kalaupun ada moms tersebut sudah bergabung menjadi pengurus di komunitas minimalis umum. Meskipun demikian, hal ini tidak membuat kak Visya berhenti mengembangkan komunitas ini.
Bahkan saat ini untuk membangun awareness masyarakat terhadap komunitas ini, minimalistmoms.id melakukan kolaborasi dengan beberapa komunitas untuk melakukan live sharing. Salah satunya adalah program decluttering diatas yang bekerja sama dengan komunitas bbres.id, sedekahbarangberkualitas, dan lyfewithless.
Selain sharing didalam grup telegram, komunitas Minimalistmoms.id juga aktif berbagi informasi melalui postingan Instagram baik di feeds maupun story serta melalui blog Bunda Minimalis. Materi yang dibagikan terkait dengan cara menjadi ibu minimalis agar para ibu minimalis pemula bisa memiliki panduan langkah awal untuk mulai menerapkan hidup minimalis.
Pengalaman yang saya dapatkan dari komunitas ini sangat menyenangkan sekali. Saat awal kami bergabung dan memperkenalkan diri, kami disambut dengan hangat oleh para ibu yang ada disana.
Bahkan kami juga bertemu dengan kakak alumni Atma Jaya Yogyakarta juga, lho! Meskipun secara nama komunitas ini ditujukan bagi para ibu, anggota yang beklum menjadi ibu juga tetap bisa mengimplementasikan hal-hal yang diajarkan dalam komunitas ini, misalnya adalah tentang mindful dan grateful.
Saya sendiri menerapkan kedua hal ini, sehingga saya semakin sadar dan bersyukur dengan apa ayng sudah saya miliki saat ini dan sebisa mungkin dimanfaatkan secara maksimal. Ketika memutuskan untuk membeli suatu barang, maka itu artinya saya tahu betul bahwa saya memang membutuhkan barang tersebut. Sehingga ini juga satu langkah kecil untuk bisa mulai berhemat dan bijak ketika mengambil keputusan.