Tembalang, Semarang (26/7). Sekolah daring selama pandemi Covid-19 yang telah dilakukan beberapa bulan terakhir dinilai kurang efektif. Selain masalah gadget dan jaringan yang tidak bisa dipukul rata, penyerapan pelajaran juga tidak seperti yang diharapkan. Banyak orangtua yang mengeluh dan tidak mampu membimbing anaknya belajar. Sehingga mengakibatkan banyaknya anak-anak yang tidak belajar beberapa bulan terakhir. Ditambah saat ini sudah memasuki tahun ajaran baru.
Cindy salah satu mahasiswa Matematika Undip membuat permainan matematika yang asyik bagi anak-anak SD untuk belajar perkalian, pembagian, serta penjumlahan. Orangtua serta anak-anak di daerah RT 02/02 menyambut baik dan antusias untuk ikut. Permainan dilakukan selama 2 jam dan anak-anak tidak ada yang mengeluh bosan dan jenuh. "Walaupun susah, tapi seru banget Mba. Aku suka permainan ini", jelas Okti salah satu anak yang ikut bermain.
Kegiatan ini disambut antusias oleh anak - anak dan positif oleh para orang tua, terbukti dari ungkapan orang tua Arkan, "Terima kasih Mba Cindy. Saya jadi kebantu untuk mengajarkan anak saya Arkan. Apalagi saya kerja sehingga tidak dapat membimbingnya belajar. Saya akan coba buat permainan Monopoli KABATAKU di rumah agar Arkan tidak bosan belajar matematika".
Oleh: Cindy (NIM. 24010117120012)
Editor: Yuliana Kristanto, S.A.P., M.Si (NIP. 198507070117012080)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H