Apakah Anda pernah merasa terjebak dalam mimpi yang begitu nyata hingga sulit membedakannya dengan kenyataan? Bayangkan jika mimpi itu adalah gabungan antara mimpi buruk dan mimpi baik. Inilah yang dihadapi Arya, karakter utama dalam film terbaru Joko Anwar, "Nightmare and Daydream."
Joko Anwar. Siapa sih yang tidak kenal Joko Anwar di dunia perfilman Indonesia? Anwar adalah salah satu sutradara dan penulis skenario berbakat dan filmnya yang selalu berhasil manarik minat pasar film Indonesia. Dikenal dengan karya-karyanya yang sering mengeksplorasi tema-tema gelap, horor, dan kompleks, Anwar kembali menarik perhatian dengan series terbarunya, "Nightmare and Daydream." Series ini adalah sebuah mahakarya sinematik yang menggabungkan unsur-unsur horor, psikologis, dan fantasi dengan cara yang unik dan menggugah.
Series ini digarap Joko Anwar selama 2,5 tahun bersama tiga sutradara kondang lainnya. Bertabur 65 pemain kelas atas yang turut mewarnai series ini. Mulai dari Nicholas Saputra, Aryo Bayu, hingga Nirina Zubir.
Nah, Apa yang membuat series berjumlah tujuh episode ini wajib untuk Anda tonton? Yuk, kita selami lebih dalam dunia misterius ini!
Sinopsis
"Nightmare and Daydream" mengisahkan perjalanan seorang pria bernama Arya, yang diperankan oleh Nicholas Saputra, yang terjebak dalam dunia mimpi buruk dan mimpi indah yang saling berkelindan. Cerita dimulai ketika Arya mengalami serangkaian mimpi aneh setelah pindah ke sebuah rumah tua di pinggiran kota. Mimpi-mimpi ini semakin lama semakin nyata dan mulai mempengaruhi kehidupan nyata Arya, membawanya ke dalam pusaran kebingungan antara realitas dan ilusi.
Fenomena aneh yang dialami Arya dan pemeran lain di setiap episode membawa mereka ke sebuah misi untuk menaklukkan sesuatu jahat, baik monster atau makhluk aneh yang ada di bawah bumi yang pelan pelan akan mengganggu umat manusia.
Setiap episode di series ini memiliki cerita yang berbeda dan memiliki timeline atau latar waktu yang berbeda pula. Setiap eisode meyimpan clue untuk dipecahkan di epsode terakhir. Jadi, penonton serasa ikut andil untuk memecahkan teori di episode terakhir.
Tema
Film ini menggali tema-tema seperti ketakutan, trauma masa lalu, dan perjuangan antara kebaikan dan kejahatan di dalam diri manusia. Anwar berhasil menciptakan suasana mencekam melalui visual yang menakjubkan dan narasi yang penuh teka-teki.
Sinematografi Sangar
Sebagai seorang sutradara, Joko Anwar dikenal memiliki gaya visual yang khas. Dalam "Nightmare and Daydream," ia memanfaatkan pencahayaan gelap dan bayangan untuk menciptakan atmosfer yang mencekam. Sinematografi oleh Ical Tanjung sangat menonjol dengan penggunaan warna yang kontras dan sudut kamera yang kreatif, memberikan kesan surreal pada beberapa adegan.
Penyutradaraan Anwar juga memperlihatkan kemampuannya dalam mengarahkan aktor-aktor hebat untuk memberikan penampilan yang mendalam dan kompleks. Nicholas Saputra dan semua pemain membawa karakter dengan sangat baik, menampilkan emosi yang pas, raw dan rentan.
Musik dan Efek Suara
Musik latar dalam film ini, yang digarap oleh Aghi Narottama, Bembi Gusti, dan Tony Merle, memperkuat suasana dan emosi yang ingin disampaikan. Efek suara yang digunakan juga sangat mendukung terciptanya ketegangan dan rasa takut yang konstan. Musik dan suara tidak hanya berfungsi sebagai pelengkap, tetapi juga sebagai elemen naratif yang penting dalam film ini.