“Mau dibawa kemana.. Hubungan kita?” ingat lirik lagu tersebut? Tampaknya lirik lagu ini sangat cocok dengan kondisi penggunaan bahasa Indonesia di dalam forum-forum resmi khususnya dalam lingkup sekolah. Begitu menjamurnya sekolah-sekolah bertaraf internasional tersebar di berbagai penjuru Indonesia. Sekolah-sekolah tersebut menawarkan bahasa pengantar asing seperti inggris, mandarin. Di satu sisi Hal itu menunjukkan bahwa bangsa kita telah berkembang, dan terus berjalan ke arah yang lebih baik, tetapi mengapa keberadaan sekolah internasional dengan menggunakan bahasa pengantar bahasa asing itu justru menggeser bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia. Apa jadinya jika Bahasa Indonesia justru malah terancam di negerinya sendiri, miris bukan? Sebagai generasi muda, harusnya kita juga ikut memikirkan keberadaan dan pelestarian Bahasa Indonesia. Mau dibawa kemana Bahasa Indonesia, jika sudah tidak ada yang mau peduli. Justru, sebuah bangsa yang besar adalah sebuah bangsa yang menghargai juga bahasanya.
Sebagai kaum muda, ada hal lain yang cukup menggelitik hati saya. salah satunya ialah karena salah satu mata pelajaran yang menjadi penyebab ketidaklulusan ialah mata pelajaran Bahasa Indonesia. Mengapa hal ini bisa terjadi? Hal ini terjadi karena banyak murid yang menyepelekan mata pelajaran Bahasa Indonesia. Mereka mungkin berpikir, mereka sudah fasih mengucapkan bahasa indonesia sehari-hari, padahal masih banyak penggunaan kata-kata yang belum tepat. Seharusnya bahasa Indonesia bisa menjadi tuan rumah di negaranya sendiri, tentu saja jelas keberadaannya tidak tergantikan tapi berdampingan dengan bahasa asing lainnya.
Mau dibawa kemana Bahasa Indonesia? Tentunya jawabannya terletak pada diri kita masing-masing. Keberadaan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan tentunya wajib kita pertahankan dan lestarikan sebagai wujud rasa cinta terhadap tanah air. Sebagai anak muda tentunya saya bangga berbahasa Indonesia. Bahasa Indonesia WAJIB! Bahasa Asing PENTING!