Lihat ke Halaman Asli

Cindy Fernanda

a psych student

Teror Kata "Tidak", Penolakan yang Kita Takut Dengar

Diperbarui: 1 Oktober 2021   01:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi mendapat penolakan. (sumber: pixabay.com/RobinHiggins)

Kata "tidak'" kata kecil, tidak berbahaya tetapi menyakitkan saat didengar. Ada banyak hal di dunia yang kita ingin tanyakan atau ada banyak hal yang kita mau dapatkan dari orang entah itu pertolongan, pekerjaan, uang, dan lainnya. 

Setiap kali juga, kita tidak bertanya karena takut mendengar kata 'tidak'.  Mengapa kata ini begitu kuat sampai seringkali menyakitkan hati seseorang?

Fakta yang sebenarnya terjadi adalah bukan kita takut untuk mendengar kata 'tidak' tapi kita menghindari untuk mendengar sesuatu yang lain yaitu : penolakan akibat penggambaran diri yang jelek dan menjijikan. 

Di dalam diri semua manusia ada penggambaran diri yang jelek, sisi lemah, dan memalukan. Mungkin tidak semua orang melihat penggambaran diri itu tetapi diri kita tahu jelas apa kelemahan yang dimiliki dalam diri kita masing-masing. 

Di saat ada yang menolak kita, bukan kata 'tidak' yang sebenarnya menyakitkan melainkan efek kata 'tidak' yang membuat kita berpikir penyebab mereka berkata tidak. Lalu pikiran kita akan langsung melayang ke penggambaran diri kita yang memalukan. 

'Mungkin dirinya menolak aku karena wajahku yang pas-pas an', 'Mungkin aku memang terlalu banyak meminta'

Pikiran Diri Memang Bikin Susah

Mereka yang mengatakan 'tidak' kepada diri kita juga tidak peduli dengan perasaan kita bahkan sekadar ingat saja tidak. 

Pelajaran PPKN saat kita SD mengajarkan untuk selalu membantu orang lain, menempatkan kepentingan bersama terlebih dahulu daripada kepentingan pribadi. 

Ya, tidak ada yang salah dengan itu tetapi memang begitu sifat naluriah manusia, mereka terlalu peduli dengan diri mereka sendiri, kecuali kalau kamu mungkin adalah pujaan hati yang tak bisa dilupakan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline