Home industri atau yang biasa dikenal dengan industri rumahan merupakan salah satu perusahaan dalam skala kecil yang dilaksanakan oleh seseorang atau beberapa orang anggota rumah tangga dengan mengerjakan suatu kegiatan mengubah bahan dasar menjadi barang jadi untuk dipasarkan. Home industri termasuk salah satu potensi yang dimiliki oleh Desa Gudang, Asembagus, Situbondo. Adanya home industri mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat dan berperan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Gudang. Kawasan home industri yang ada di Desa Gudang didukung dengan adanya pasar pabrik Gudang, Asembagus. Situbondo.
Salah satu peserta KKN Back to Village III Universitas Jember, Cindy Fatika Sari yang didampingi oleh dosen pembimbing lapangan (DPL) Ns. Ana Nistiandani, M. Kep menggandeng salah satu wirausaha yang merupakan penjual jajanan khas Tasikmalaya seperti seblak, cimol, cireng membuat program "Pemanfaatan Teknologi dan Pengembangan Usaha Jajanan khas Tasikmalaya", di RT 03/RW 01, Desa Gudang, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo. Permasalahan yang terjadi pada Mbak Tuti terkait kurangnya pengetahuan pentingnya branding pada produk, pemanfaatan teknologi, inovasi pada kemasan dan market place. Permasalahan yang dialami Mbak Tuti termasuk dalam komponen penting usaha agar dapat bersaing secara digital dan memperluas pemasaran.
Berkaitan dengan permasalahan yang dialami Mbak Tuti, saya melaksanakan program terkait pelatihan dan pengenalan pentingnya branding pada produk, inovasi kemasan yang baik, design editing dan market place melalui mentoring dan kelas KKN. Selain itu program yang saya lakukan yaitu pembuatan logo produk, foto dan video produk yang menarik, pembaruan kemasan plastik menjadi kemasan kertas serta pembuatan akun media sosial yaitu Instagram sebagai media promosi. Kelas KKN yang saya laksanakan selain mengajak mbak Tuti sebagai pelaku usaha saya juga menggandeng beberapa masyarakat desa Gudang yang berprofesi sebagai wirausaha untuk mengenalkan branding dan inovasi kemasan.
"Diharapkan dengan adanya program KKN BTV 3 yang telah saya rancang dapat terlaksana dengan baik sesuai harapan. Dan edukasi yang saya berikan pada sasaran dan masyarakat sekitar dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk saat ini dan berkelanjutan hingga nanti. Serta inovasi baru yang saya berikan terkait penambahan menu baru, pembaruan kemasan, pelatihan keterampilan dalam memasarkan, pemanfaatan teknologi sebagai media promosi, pemasaran produk melalui media sosial, pembaruan foto dan video produk yang menarik bertujuan untuk meningkatkan perekomian usaha mikro, kecil dan menengah seperti bisnis kecil jajanan khas Tasikmalaya Asembagus yang terdampak pandemi Covid-19".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H