Lihat ke Halaman Asli

Cindy Aulia

Mahasiswa

Perjalanan Ilmu ke Negeri Cina

Diperbarui: 3 Desember 2024   14:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada suatu pagi yang cerah, di sebuah desa kecil di pinggir kota, hiduplah seorang pemuda bernama Andi. Sejak kecil, Andi sudah dikenal sebagai anak yang pintar dan sangat gemar belajar. Namun, di desa itu, sumber ilmu sangat terbatas. Sekolah hanya menyediakan pendidikan dasar, dan buku-buku referensi yang ada pun sangat sedikit. Mimpi Andi sangat besar: ia ingin menuntut ilmu di luar negeri, tepatnya di negeri Cina, yang menurutnya adalah pusat peradaban dan ilmu pengetahuan.

Setelah lulus dari sekolah menengah, Andi mulai bekerja di sebuah toko kecil untuk mengumpulkan uang. Dia tahu bahwa menuntut ilmu di luar negeri bukanlah hal yang murah, tetapi tekadnya untuk belajar lebih dalam tidak bisa dibendung. Setiap hari, dia mengorbankan waktu istirahatnya untuk membaca buku-buku dari perpustakaan kecil yang ada di kota. Andi mempelajari banyak hal tentang sejarah, teknologi, dan budaya Cina.

Suatu hari, Andi mendengar kabar gembira. Ada beasiswa penuh untuk melanjutkan pendidikan di Cina. Tanpa ragu, ia segera mendaftar. Setelah beberapa minggu menunggu, akhirnya surat kabar itu datang. Andi terpilih! Dengan hati yang penuh harapan dan semangat, ia berangkat menuju Cina.

Sesampainya di Cina, Andi disambut oleh suasana yang sangat berbeda dari kampung halamannya. Kota-kota besar, gedung pencakar langit, dan teknologi canggih di sekitar membuat Andi semakin bersemangat. Dia diterima di sebuah universitas ternama yang dikenal dengan program studi teknik dan ilmu komputer yang sangat maju.

Di universitas, Andi bertemu dengan berbagai mahasiswa dari seluruh dunia. Di antara mereka, ia banyak belajar tentang budaya dan kebiasaan yang berbeda, serta teknologi-teknologi terbaru yang tengah dikembangkan di Cina. Selain itu, ia juga menjadi lebih fasih dalam bahasa Mandarin, yang menjadi tantangan tersendiri. Meskipun awalnya sulit, Andi tidak pernah menyerah. Ia sering belajar sampai larut malam, berusaha menyerap segala ilmu yang diajarkan.

Hari demi hari, Andi semakin berkembang. Berkat kegigihannya, ia berhasil mendapatkan penghargaan atas prestasinya dalam bidang teknologi. Namun, yang lebih penting baginya adalah ilmu yang ia dapatkan. Andi merasa bahwa perjalanan ini bukan hanya tentang meraih gelar atau penghargaan, tetapi tentang bagaimana ia dapat membawa pulang pengetahuan untuk kemajuan desanya di masa depan.

Setelah beberapa tahun, Andi akhirnya menyelesaikan pendidikannya dan kembali ke tanah air. Ia membawa banyak ilmu dan pengalaman yang berharga. Dengan semangat baru, Andi mengajarkan apa yang telah ia pelajari kepada generasi muda di desanya, berharap mereka bisa melanjutkan perjuangannya untuk menuntut ilmu, tidak peduli sejauh apapun jaraknya.

Andi sadar bahwa menuntut ilmu memang membutuhkan pengorbanan, tetapi dengan tekad dan usaha, tidak ada hal yang tidak mungkin. Seperti yang ia lakukan, siapa pun bisa meraih ilmu, bahkan sampai ke negeri Cina.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline