Lihat ke Halaman Asli

Cindy Arisma Putri

Berkuliah di Universitas Airlangga

Diabetes Tidak Mengenal Usia

Diperbarui: 29 Agustus 2024   07:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Diabetes melitus tipe 1 dan tipe 2 pada anak-anak semakin meningkat secara global. Hal ini menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan profesional kesehatan. Penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang yang serius jika tidak dikelola dengan baik.

Menurut IDF, Indonesia menduduki peringkat kelima negara dengan jumlah diabetes terbanyak dengan 19,5 juta penderita di tahun 2021 dan diprediksi akan menjadi 28,6 juta pada 2045. Persoalan ini menarik perhatian dari Kementerian Kesehatan, mengingat diabetes melitus merupakan ibu dari segala penyakit. Seperti ibu yang melahirkan banyak anak, diabetes dapat "melahirkan" berbagai penyakit lain.

Faktor-faktor seperti obesitas, pola makan tidak sehat, riwayat keluarga yang memiliki diabetes, dan kurangnya aktivitas fisik berkontribusi pada peningkatan kasus diabetes pada anak-anak. Pemberian susu kemasan yang kandungan gulanya sangat tinggi turut berkontribusi dalam peningkatan diabetes pada anak. 

Pada tahun 2013, Kementerian Kesehatan menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2013 tentang Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam, dan Lemak Serta Pesan Kesehatan untuk Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji. Peraturan tersebut bertujuan agar masyarakat dapat mengetahui informasi nilai gizi yang terkandung di makanan dan minuman yang dituliskan dalam label makanan. Dengan begitu, masyarakat dapat mengetahui jumlah gula, garam, dan lemak yang telah akan dikonsumsi sehingga dapat menghindari faktor risiko terkena penyakit tidak menular.

Pengelolaan diabetes pada anak-anak memerlukan pendekatan multidisiplin yang melibatkan dokter anak, ahli gizi, dan psikolog. Edukasi tentang manajemen gula darah, pola makan seimbang, dan pentingnya olahraga teratur perlu digaungkan. Deteksi dini dan intervensi tepat waktu dapat mencegah komplikasi serius.

Sumber:

1. Sehat Negeriku (2024) * https://sehatnegeriku.kemkes.go.id

Saatnya Mengatur Si Manis - Sehat Negeriku - Kemenkes

2. World Health Organization. (2021). Global Reporto on Diabetes.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline