Lihat ke Halaman Asli

Cindy Aprili srdy

Univ Djuanda

Mahasiswa PKM Universitas Djuanda Bogor Melakukan Kunjungan ke Beberapa UMKM di Desa Bojong, Kecamatan Cikembar, Sukabumi

Diperbarui: 25 Juli 2024   09:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

UMKM ENYE

Bojong Cikembar, Sukabumi - Pada hari Kamis, 18 Juli 2024. Kami berkunjung ke desa untuk mendiskusikan terkait umkm unggulan yang ada di desa bojong serta beberapa program yang diadakan untuk diobservasi lebih lanjut.

Survei pertama yang dilakukan yaitu pada UMKM Enye yang berlokasi di KP. Batu Nunggul Rt. 002 Rw. 008. Bapak Aman Selaku pemilik dari usaha ini, yang telah berjalan sekitar 7 tahun lamanya. Usaha makanan ringan yang terbuat dari singkong ini di kelola oleh keluarga pemilik bersama 7 pekerja warga lokal. Singkong yang diambil asli berasal dari hasil kebun di desa bojong yang memiliki kualitas yang bagus dan menghasilkan kuantitas produksi cukup banyak. Pemanfaatan bahan baku lokal menjadi penting bagi pemilik untuk terus memajukan perekonomian warga sekitar.
Pemasaran yang dilakukan masih tradisional, penyalurannya kepada agen warung, pasar, masyarakat sekitar dan konsumen lainnya. Keripik enye dibandrol seharga Rp 12.000 per kilo, tidak hanya enye original namun ada juga enye dengan beberapa varian rasa. Di sana kami diajarkan proses produksi enye dari bahan mentah hingga produk jadi. Dikarnakan pada proses penjemuran yang dilakukan selama 1 hari dengan media bantu sinar matahari, saat musim hujan cukup menjadi hambatan dalam keberlanjutan proses produksinya.

Survei kedua, kami berkunjung ke Agro Wisata Manggis. Lokasi berada di Kp. Batu Nunggul dan ditempatkan di dataran tinggi sebagai tempat strategis untuk memanen dengan luas kebun 250 hektar. Kami berbincang-bincang bersama pemilik wisata dimana selain dikunjungi oleh warga, masyarakat dan para pengunjung di masa panen, tempat ini juga di kunjungi para pemuda atau keluarga yang mau camping.
Pemandangan yang disuguhi sangat indah, sehingga memang cocok dijadikan tempat untuk camp. Dalam menjaga kualitas buah manggis, pemilik melakukan sosialisasi pada para pekerjanya dan memiliki jadwal yang teratur dalam pemupukan serta perawatannya.

Survei ketiga, kami berkunjung ke UKM Batu alam, proses pembuatan kerajinan hiasan rumah dari batu alam asli yang dilakukan prosesnya secara manual mulai dari pembentukan pola, pengikisan batu sampai jadinya hiasan indah dengan warna alami. Bentuk yang dibuat bermacam-macam mulai dari ukuran kecil hingga ukuran besar seperti ditaman-taman. Tidak hanya perhiasan rumahan, pembuatan piagam pun di terima di UKM ini. Harga yang ditawarkan tergantung kualitas batu yang diminta mulai dari puluhan ribu sampai jutaan.

Pada hari Jum'at, 19 juli 2024. Kami melakukan survei ke home industri produksi sepatu berlokasi di Kp. Kubang Rt. 003 Rw. 006. Home industri ini menerima pesanan custom namun juga memasarkan brand sepatu sendiri. Nama brand Yonkman merupakan brand yang dimiliki oleh bapak Pian Selaku pendiri usaha produksi sepatu ini. Nama Yonkman direferensikan dari bahasa inggris yaitu young dan man, sehingga kata Yonkman bisa masuk di kalangan pendengar ataupun anak muda. Jenis sepatu yang dihasilkan lebih banyak yaitu sepatu sport karna tingginya permintaan sepatu sport ini, namun tidak hanya itu Yonkman juga dibuat untuk sendal pria, dan sendal wanita.
Brand Yonkman ini, mulai dari proses desainnya hingga jadi produknya dilakukan sendiri, terkadang inspirasi produk berasal dari barang-barang brandid dan mengikuti trend yang ada. Model yang dihasilkan sudah cukup banyak. Pemasaran yang dilakukan melalui WhatsApp, facebook, mouth to mouth dan reseller. Harga yang ditawarkan yaitu all in Rp 150.000. Berdasarkan testimoninya ketahanan sepatu ini bisa sampai 5 tahun pemakaian. Walaupun brand ini masih cukup jauh dari pesaing-pesaing produk luar, potensi yang dimiliki produk Yonkman ini dapat menjadi ciri khas produk lokal sukabumi dari desa Bojong.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline