Lihat ke Halaman Asli

NUR CINDYALICIA

Hanya untuk tugas

Disebut Diftong atau Vokal Rangkap karena?

Diperbarui: 21 Desember 2022   03:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama: Nur Cindy Alicia

NIM: 221010700296

Kelas: 01SIDM002

Mata Kuliah: Linguistik Umum

Perlu kalian ketahui bunyi dibedakan atas vokal dan konsonan. Bunyi vokal dihasilkan dari pita suara. Pita suara ini bergetar ketika dilalui udara yang di pompakan dan paru-paru. Bunyi konsonan terjadi setelah arus udara tersebut melalui pita suara yang terbuka dan diteruskan ke rongga mulut atau rongga hidung.

Bunyi konsonan ada yang bersuara juga ada yang tidak bersuara. Yang bersuara terjadi apabila pita suaranya terbuka sedikit, dan yang tidak bersuara terjadi apa bila pita suaranya terbuka lebar.

Diftong atau Vokal Rangkap

Disebut begitu karena pada saat memproduksi bunyi posisi lidah di bagian awal dan bagian akhirnya tidak sama. Ketidaksamaan ini lah yang menyangkut tinggi rendahnya lidah, bagian pada lidah yang bergerak, dan strukturnya. Akan tetapi, bukan dua bunyi yang dihasilkan, melainkan hanya satu karena berada dalam satu silabel (suku kata) 

Contoh Diftong dalam Bahasa Indonesia adalah [au] yang terdapat pada kata kerbau, kacau, atau, galau, harimau, dsb.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline