Lihat ke Halaman Asli

Pandemi Covid-19! Apakah Berpengaruh terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Perekonomian di Indonesia?

Diperbarui: 10 April 2022   13:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi covid-19 sangat mempengaruhi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Masuknya covid-19 di Indonesia yaitu pada bulan Maret 2020 berawal dari seorang ibu (64 tahun) dan putrinya (31 tahun) yang diketahui terjangkit covid-19. Setelah peristiwa tersebut, banyak masyarakat Indonesia yang mulai terpapar covid-19 dan akhirnya menjadi pandemi. 

Dampak pandemi ini sangat terasa dari segi ekonomi di Indonesia karena Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) lebih difokuskan pada bidang kesehatan dan penunjangnya. Banyak sektor yang menjadi terhambat dan menurun selama pandemi ini, seperti sektor pendidikan, politik, kesehatan, dan sektor ekonomi. 

Pada tahun 2020 tepatnya di kuartal II telah terjadi penurunan pertumbuhan ekonomi di Indonesia sebesar (5,32%) berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS). Penurunan pertumbuhan ekonomi ini terjadi akibat pengaruh pandemi di sektor pariwisata, industri, perdagangan, dan investasi. 

Hal tersebut dapat terjadi karena semakin bertambahnya jumlah orang yang terjangkit virus covid-19 sehingga pemerintah membuat peraturan dan himbauan untuk menjaga jarak satu sama lain (social distancing). 

Karena persebaran virus yang semakin luas, pemerintah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dimulai dari Kota Jakarta pada tanggal 10 April 2020. Akibat dari pembatasan ini, banyak masyarakat yang mengalami hambatan dan bahkan kehilangan mata pencahariannya.

Menjadi salah satu negara yang terdampak akibat covid-19, Indonesia saat ini mengalami penyusutan terutama di bidang perekonomian. Bahkan ekonomi Indonesia berada di zona resesi akibat pertumbuhan negatif pada kuartal II dan kuartal III. 

Pada triwulan II-2020 perekonomian Indonesia telah mengalami penurunan 5,32% dan menurut Menteri Perekonomian Indonesia pada triwulan III-2020 akan mengalami pertumbuhan ekonomi berada pada kisaran -2,9% hingga -1%. 

Akan tetapi, sejak beberapa waktu lalu, pemerintah telah mengantisipasi krisis dengan mengalokasikan dana hingga Rp. 695,2 triliun yang digunakan dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Menurut Bank Dunia, program perlindungan sosial Indonesia selama pandemi covid-19 dapat berlangsung secara optimal dan efektif. Hal ini dapat dilihat dari bantuan yang berhasil menjangkau sekitar 90% dari total 40% penduduk miskin di Indonesia. 

Salah satunya terlihat dari penjualan retail yang berangsur membaik jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Pada Mei 2020 indeks penjualan riil berada pada minus 20% hingga minus 10% pada Agustus 2020.

Pada tahun 2021, APBN menjadi bahasan yang luar biasa akibat pandemi covid-19 mengingat pengajuan dan pembahasan tersebut dilaksanakan di tengah ketidakpastian yang tinggi. APBN menjadi salah satu instrumen utama yang memiliki dampak sangat luas bagi negara. Hal tersebut, baik digunakan dalam menangani bidang kesehatan, melindungi masyarakat dan negara, maupun dalam mendukung proses pemulihan ekonomi nasional. 

APBN 2021 akan melanjutkan kebijakan countercyclical ekspansif dan konsolidasi dengan memperhatikan fleksibilitas dalam merespon kondisi perekonomian dan mendorong pengelolaan fiskal yang prudent dan berkelanjutan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline