Lihat ke Halaman Asli

Cindy Rahmawati

Mahasiswa Universitas Airlangga

Cikibul Manis Berujung Kritis, Inilah Karakteristik Nitrogen dalam Cikibul dan Solusinya

Diperbarui: 17 Maret 2023   22:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Smooky snack, jajanan warna-warni berasa manis dengan asap  mengepul menjadi camilan unik yang disukai masyarakat, terutama anak-anak. Jajanan ini sering disebut cikibul atau ciki ngebul dengan asap yang terbuat dari salah satu gas kimia popular bernama nitrogen. Keunikan camilan ini mampu menghipnotis masyarakat untuk mencobanya. 

Namun, zat yang terkandung di dalamnya dapat meracuni 7 orang siswa SD di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat pada November 2022 dan 4 anak di Bekasi pada Desember 2022. Gejala yang dialami kesebelas anak tersebut berupa mual hingga muntah. Lalu bagaimana karakteristik nitrogen hingga meracuni anak-anak ?

Kelimpahan atau keberadaan Nitrogen menyebar sebesar 78,08 % di bumi dan beberapa jaringan kehidupan. Penyebaran nitrogen di atmosfer hanya berupa molekul diatomiknya yaitu gas N2, di lapisan kerak bumi sebagai NaNO3 dan garam – garam serta oksidanya yang banyak larut didaerah perairan. Unsur nitrogen tersebut cenderung malas  pada temperatur kamar sehingga dapat mempengaruhi keberadaannya pada atmosfer, lapisan kerak bumi maupun perairan. Kelimpahan gas N2 pada atmosfer cukup stabil sedangkan pada perairan berupa persenyawaan ion – ion yang larut dengan penyebaran paling sedikit terdapat pada kerak bumi.

Disebut sebagai zat inert atau pemalas mengakibatkan nitrogen sulit melakukan reaksi dengan unsur lainnya. Nitrogen ini juga sering ditemukan berupa zat yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak memiliki rasa. Selain itu, Nitrogen merupakan zat non logam berupa gas dengan elektronegatifitas 3,0. Ikatan rangkap tiga dalam molekul-molekul diatomiknya sangat kuat hingga sulit untuk diputuskan. Dalam kondisi gasnya, nitrogen mampu mengembun pada suhu 77K (-196oC) dan membeku pada suhu 63K (-210oC). 

Dari sifat fisik titik bekunya,  Nitrogen tersebut banyak digunakan untuk membekukan es krim maupun makanan karena proses pembekuannya terjadi lebih cepat dan hasilnya lebih lembut serta dapat mengeluarkan asap. Jadi tampak semakin menarik yaa. Hal inilah yang menjadikan nitrogen dimanfaatkan sebagai bahan makanan unik untuk menarik para pembeli dan bahan pengawet non-kimia. Karena unsur ini mampu menggantikan oksigen yang menjadi penyebab utama pembusukan.  Dalam karakteristiknya, nitrogen disebut sebagai zat lemas atau pemalas lalu bagaimana nitrogen mampu bereaksi dengan makanan serta tubuh kita ?

Ide menggunakan nitrogen dalam pembuatan cikibul berawal dari populernya konsep molecular gastronomy atau teknik pembuatan makanan dengan menggabungkan ilmu fisika dan kimia. Marcellino Rudyanto menanggapi bahwa nitrogen merupakan senyawa inert yang tidak dapat bereaksi dengan senyawa lain sehingga zat atau senyawa dalam tubuh kita tidak mampu bereaksi dengan nitrogen dalam cikibul. Hal inilah yang mengakibatkan mual, muntah dan perut begah. 

"Senyawa ini tidak memiliki sifat beracun tapi bukan berarti tidak memiliki bahaya. Pada dasarnya senyawa ini hanya digunakan sebagai keindahan dalam suatu hidangan karena kegunaan yang sebenarnya adalah  untuk mengawetkan sampel biologis atau mendinginkan instrumen menggunakan magnet superkonduktor," kata Marcellino Rudyanto, Alumnus Tohoku University, Jepang pada hari Senin (9/1/2023).

Bahan Nitrogen yang digunakan dalam cikibul ini adalah nitrogen cair dengan titik beku yg sangat rendah dan dingin Lho. Jadi harus hati-hati dalam mengonsumsinya karena nitrogen cair dapat menyebabkan radang dingin dan luka bakar, terutama pada beberapa jaringan lunak, seperti kulit. Selain itu, menghirup terlalu banyak uap yang dihasilkan oleh jajanan ini juga dapat memicu kesulitan bernapas yang cukup parah, dikarenakan dalam 1 liter nitrogen cair akan menghasilkan kurang lebih 700 liter gas. 

Dampak yang ditimbulkan akan semakin berbahaya jika jajanan ini dikonsumsi oleh penderita asma. Fakta sebenarnya juga mengungkap bahwa penambahan nitrogen cair pada cikibul tidak memenuhi standar pengolahan produk makanan. 

Hal tersebut dipaparkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melalui Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM, Rita Endang. "Pada prinsipnya tentu harus sesuai standar. Bahayanya kalau kena kulit bisa melepuh, kemudian kalau dikonsumsi, tertelan bisa melukai lambung, apalagi kalau asma," ujar Rita Endang di Jakarta, Kamis (12/1/2023). Wahhh makin bahaya ya. Bagaimanakah solusi yang tepat untuk mengatasinya ?

Sebenarnya, jika makhluk hidup tidak mendapatkan pasokan nitrogen yang cukup, mereka tidak dapat memproduksi asam amino. Padahal, kombinasi dari basa nukleotida yang menyusun DNA akan mengkodekan asam amino. Nah, asam amino inilah yang nantinya akan membentuk protein dan protein itulah yang menentukan bentuk tubuh dari makhluk hidup. Kalau makhluk hidup kekurangan nitrogen, asam amino juga akan berkurang, sehingga bisa memengaruhi pembuatan protein khusus yang dibutuhkan sel untuk tumbuh. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline