Lihat ke Halaman Asli

Cindy PradythaDiputri

Guru Bahasa Indonesia

Amuk Perut

Diperbarui: 5 Desember 2022   15:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perut mengamuk. Mengetuk-ngetuk kulit perut berkerut lemak.
Perutku ternyata lapar, ingin menguyah roti tawar, martabak coklat,
atau mungkin telur dadar.

Malam hari, haruslah aku memutar kunci, mengunyah dua potong roti
dan kembali gosok gigi. Beberapa menit setelahnya tak ada beda
perutku kembali bicara. Sedikit tak tahu diri!
Sambil aku membenamkan diri pada selimut sambil bersungut.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline