Perut mengamuk. Mengetuk-ngetuk kulit perut berkerut lemak.
Perutku ternyata lapar, ingin menguyah roti tawar, martabak coklat,
atau mungkin telur dadar.
Malam hari, haruslah aku memutar kunci, mengunyah dua potong roti
dan kembali gosok gigi. Beberapa menit setelahnya tak ada beda
perutku kembali bicara. Sedikit tak tahu diri!
Sambil aku membenamkan diri pada selimut sambil bersungut.