Lihat ke Halaman Asli

Menyelamatkan Alam, Menyelamatkan Generasi: "Hari Bumi Sedunia"

Diperbarui: 22 April 2021   16:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Menopang meski diinjak, memberi meski dihujani. Itulah bumi kita ini, penuh dengan kekayaan alam dan banyak yang ingin menguasai. rimbunnya pepohonan yang rindang, satu persatu kini mulai menghilang. Luasnya hutan yang kian membentang, kini tinggallah gersang. Gunung-bukit pun ikut ditelanjangkan, tubuhnya kini terpapar melintang.

Lalu sekarang semesta pun murka. Banjir, longsor menerpa bumi kita dan membuat alam menjadi berduka. Lantas siapa yang harus bertanggung jawab atas semua yang telah terjadi?.

Tepat hari ini Kamis, 22 April 2021 dirayakannya Hari Bumi Sedunia atau Earth Day. Setiap tahun sekali pada tanggal 22 April, Hari Bumi menandai hari lahir gerakan lingkungan modern pada tahun 1970. Hari bumi diperingati untuk mengapresiasi lingkungan serta meningkatkan kesadaran publik tentang polusi. Bencana alam datang sebab ketidakseimbangan di bumi kita ini. Seperti banjir datang karena daerah resapan airnya dibabat habis, bukan lantaran curah hujan yang tinggi.  Bumi menyediakan alam dengan penuh keindahan, tidak ada salahnya kita sebagai generasi penerus menyelamatkan bumi ini, melestarikan alam, lantas kalau bukan kita siapa lagi dan kalau tidak sekarang kapan lagi.

Partisipasi saja tidak cukup tanpa adanya dedikasi yang murni kepada alam. Lihatlah alam sekitar masih banyak kekayaan alam yang wajib kita jaga/lestarikan, dan melarang pihak lain untuk merusaknya. Seperti pegunungan atau perbukitan yang biasa di sebut "Gadong Hill" berada di Desa Lassar, Kecamatan Membalong, Kabupaten Belitung, Bangka Belitung. Bukit tersebut dibudidayakan oleh masyarakat setempat, seperti pemuda generasi penerus agar tetap terjaga dan terlindungi pepohonannya.

Tampak keindahan yang luar biasa tuhan berikan kepada kita dalam menikmati keindahan alam sunrise di pagi hari dan tak lupa sunset di Sore hari untuk di abadikan. Pemandangan bukit barisan yang tersusun rapi serta diselingi kabut udara. Dengan estimasi perjalanan melewati rindangnya pepohonan, hijaunya dedaunan, bebatuan yang terselimut oleh hijaunya lumut  dan curug/ air terjun yang mengalir. Gemericik air membuat suasana menjadi tenang dan damai.

dokpri

Manusia memiliki banyak Kecukupan dalam memenuhi kebutuhan, tetapi tidak dengan keserakahan. Memberi yang terbaik untuk alam, maka sebaliknya alam pun akan memberikan yang terbaik untuk kita. Pulihkan bumi kita, maka alam semesta senantiasa berdamai dengan sendirinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline